menitindonesia, MAKASSAR – Jelang pelaksanaan jalan santai memperingati 25 tahun Reformasi, Sekjen Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) 1993-1999, Pius Lustrilanang, mengajak Aktivis 98 Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi (AMPD) Akbar Endra dan Sawaluddin Arief bersama Anak Rakyat pimpinan Rudianto Lallo mengunjungi pulau Samalona dan Pulau Barang Keke, Makassar, Sabtu (27/5/2025).
Turut hadir dalam rombongan tersebut sejumlah panitia jalan santai 25 tahun Reformasi. Aktivis 98 AMPD, Sawaluddin Arief, mengatakan, mereka berangkat dengan Speed Boat dari Popsa, dan sebahagian menggunakan jet sky ke pulau Samalona.
Setelah ngopi di Samalona, Pius mengajak rekan aktivisnya itu untuk melihat keadaan di Pulau Barang Keke–yang tidak berpenghuni itu–menggunakan Jet Sky. Ikut bersama rombongan Pius, yakni Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes. Pol. Heru Novianto, S.I.K, Aktivis 98 AMPD Sawaluddin Arief dan Akbar Endra, serta Anak Rakyat, Rudianto Lallo.
“Bang Pius ingin melihat pulau Samalona dan Barang Keke yang ada di sekitar kota Makassar. Kami ingin bersantai ria sebelum acara jalan santai di Pantai Losari, besok, hari minggu (28/5),” kata Sawaluddin Arief kepada jurnalis media ini.
Demonstran yang dikenal sebagai Aktivis Kudatuli itu, menuturkan, setelah mengelilingi pulau di sekitar Samalona, Pius Lustrilanang juga melakukan aksi sosial dengan membagikan puluhan paket sembako sebagai bentuk solidaritas terhadap warga yang tinggal di Pulau Samalona.
Sementara itu, Pius Lustrilanang, mengatakan, kedatangannya ke Pulau Samalona selain untuk refresing, juga ingin berbagi dengan warga yang tinggal di pulau tersebut. Aksi sosialnya itu, kata dia, rangkaian dari peringatan 25 tahun usia reformasi, sekaligus bentuk solidaritas kepada warga di pulau tersebut.
“Setelah 25 tahun reformasi, hari ini kita sudah menikmati kebebasan berpendapat, berorganisasi, berkumpul, pers bebas, supremasi hukum, pemilu demokratis. Jadi kan bagus kalau kita juga tidak lupa menyentuh warga yang jauh dari hiruk-pikuk politik,” ujar Pius didampingi oleh Rudianto Lallo dan Sawaluddin Arief. (asrul nurdin)