Polemik Rocky Sebut Jokowi Bajingan Tolol, PILHI: Demokrasi Itu Soal Kebebasan Berpendapat Tapi Etika Wajib Dijaga

Ilustrasi Foto: Rocky Gerung dan Presiden Jokowi. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Kata “bajingan tolol” yang disematkan Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak viral dan menimbulkan polemik di tengah masyarakat. “Bajingan Tolol” menjadi trending di X (dulu Twitter) disusul tranding hastag #TangkapRockyGerung.
Direktur Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) Syamsir Anchi, S.S, mengatakan, sebutan Rocky Gerung terhadap Jokowi sebagai “Bajingan Tolol” pasti menimbulkan reaksi publik yang beragam. “Ada yang menganggap itu remeh temeh, ada juga itu penghinaan kepada Presiden, ada juga yang memberi reaksi politik untuk mendapat keuntungan elektoral dari kalangan pengagum Jokowi,” kata Syamsir Anchi saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Minggu (6/8/2023).
BACA JUGA:
Target Generasi Emas Indonesia, Begini Strategi Bunda PAUD Kota Makassar
Aktivis 98 di Makassar ini, menambahkan bahwa wajar kalau ada pihak yang marah karena presiden disebut ‘Bajingan Tolol’ terutama pasti pendukung Jokowi. “Tapi buat apa marah kalau Jokowi dan Mahfud MD (Menkopolhukam) sendiri sudah anggap itu remeh saja,” ujarnya
Syamsir Anchi menilai sikap Jokowi sebagai korban hinaan ‘bajingan tolol’ itu justru sedang menikmati sebutan tersebut. Menurut dia, secara terbuka Jokowi sudah mengatakan itu persoalan remeh yang tidak perlu dibawa ke ranah hukum. “Untuk apa marah, yang dihina malah menganggap itu remeh. Kalau Jokowi marah dia bisa melapor karena pencemaran nama baik ini delik aduan,” ujarnya.
BACA JUGA:
Aksi Danny Panen Bawang Enrekang dan Ikut Jalan Sehat Ribuan Warga
BACA JUGA:
Keliling Pulau Sangkarrang, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo Serap Aspirasi Warga
Relawan Jokowi dari Pospera Sulsel pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 itu, mengakui dirinya sempat emosi saat menyimak pidato Rocky Gerung di hadapan buruh yang viral itu. Menurut Syamsir Anchi, Rocky menghina Presiden Jokowi dengan sebutan bajingan tolol sudah menyinggung rasa kebangsaan. “Itu membuat kami tambah kagum pada sifat sabar yang dimiliki Jokowi, lebih mengutamakan bekerja untuk negeri daripada meladeni pertengkaran Rocky,” ujar Anchi, begitu sapaan akrabnya.
Meski begitu, Anchi menilai pernyataan kontroversial Rocky Gerung yang menghina Presiden Jokowi dengan ucapan bajingan tolol itu jauh dari standar etika seorang cendekiawan sekelas Rocky.
“Secara etimologi, asal usul kata ‘bajingan’ itu kan makian, bisa diartikan pencoleng, tukang zina, pencopet atau perbuatan kurang ajar. Rocky pasti paham itu. Memang demokrasi itu soal kebebasan berpendapat, boleh kritik, tapi kan etika tetap dijaga, jangan mudah mencaci maki orang, Rocky harus minta maaf,” ucap Anchi.

Rocky Minta Maaf

Sebelumnya, melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan permintaan maaf karena pernyataannya telah menimbulkan keresahan dan membuat banyak pihak yang melaporkannya. “Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini yang menyebabkan banyak perselisihan tanpa arah,” ujar Rocky, dikutip, Mingga (6/8/).
Rocky juga mengatakan, bahwa dirinya tidak bermaksud menghina Jokowi sebagai individu dan ia mengaku tidak punya urusan dengan Jokowi. “Saya kira Pak Jokowi juga mengerti, itu yang menyebabkan Pak Jokowi tidak mau melaporkan saya,” ujar dia. (AE)