menitindonesia, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sedang melakukan perjalanan dinas ke Eropa saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertandang ke rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra Nomor 28, pada Kamis (sore)-Jumat (dini hari) (28-29/9/2023).
Dari penelusuran informasi Menit Indonesia di Kementerian Pertanian, Syahrul tidak sempat menerima kunjungan kerja KPK di rumah dinasnya karena sedang melakukan perjalanan dinas ke Eropa. Syahrul mengunjungi screen house hortikultura di Almeria, Spanyol, pada Kamis (28/9). Sebelum ke Spanyol, Syahrul mengikuti acara internasional di Roma, Italy.
Di Screen House, Almeria, Spanyol, Syahrul melihat perkebunan modern yang dibangun di atas lahan 5 hektare. Lahan ini, oleh orang-orang di Spanyol, diklaim sebagai bekas lahan tandus, karena sejak ribuan tahun lalu hanya berbentuk gurun pasir. Karena semangat yang dimiliki warga, lahan tersebut dimanfaatkan sebagai lahan pertanian subur sejak 40 tahun terakhir.
“Saya datang ke Almeria (Spanyol) dan bertemu petani bernama Pak Tomas untuk melihat apa saja yang bisa diterapkan di Indonesia. Mengapa? Karena masalah pangan harus ditangani secara lintas negara,” kata Syahrul dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (30/9/2023).
Menurut mantan Gubernur Sulsel dua periode itu, hasil dari lahan pertanian tersebut luar biasa. Syahrul juga mengaku melihat jenis green paper california khas Almeria tumbuh subur. “Bahkan, saya melihat mentimun dari Monsanto yang ukurannya besar-besar,” ujar dia.
Syahrul juga menceritakan, Wali Kota Almeria Francisco Gongora turut mendampinginya dalam kunjungan di Almeria. Ia menyampaikan, nilai ekspor hortikultura di wilayah Almeria menembus hingga US$5 miliar per tahun. Komoditas ekspor Almeria, kata Syahrul mengutip penjelasan dari Gongora, meliputi paprika, tomat, timun, melon, semangka dan lain-lain. “Kalau mereka panen, satu perusahaan bisa mengekspor 500 ton timun per hari ke Uni Eropa,” ujarnya.
Temukan Uang Rp30 Miliar dan Senpi 12 Pucuk
Meskipun Syahrul sedang melakukan perjalanan dinas ke Eropa, penyidik KPK tetap mendatangi rumah dinasnya. Saat menggeledah rumah sang menteri itu, Tim Penyidik KPK menemukan 12 pucuk senjata api dan uang sekitar Rp30 miliar.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan KPK telah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka. “Mengenai konstruksi perkaranya seperti apa, nanti akan disampaikan ke teman-teman wartawan dan ke masyarakat,” ujar Ali Fikri di Gedung Merah Putih, Jumat (29/9), kemarin.
Ditanya penggeledahan Rumdis Syahrul ini dilakukan di tengah tahun politik sehingga menimbulkan kekhawatiran jika penetapan Menteri Pertanian Syahrul YL sebagai tersangka kasus korupsi suap dikaitkan dengan proses politik? Atas pertanyaan itu, Ali Fikri membantah jika pengusutan kasus korupsi di Kementan terkait dengan politik. “Kami ingin tegaskan pada waktunya akan dibuka secara terang apa yang menjadi alat bukti, perbuatannya seperti apa di hadapan majelis hakim ketika proses penyidikan ini cukup,” tegasnya. (AE)