OSO Singgung Capres Tidak Pakai Istri, Dhidis Bholonk: Yang Bilang Begitu Moralnya Rendah

Foto: Kader Gerindra Sulsel, Didis Abdi Abubaeda, S.E., atau Dhidis Bholonk. (Foto: Ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Pidato Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oddang atau OSO yang menyinggung soal calon presiden yang tak pakai istri, menjadi perbincangan publik. Koordinator Relawan Pasukan Prabowo-Sandi 2019 di Sulsel, Didis Abdi Abubaeda, S.E., atau Dhidis Bholonk, mengatakan, ucapan OSO tersebut menandakan emotional question (EQ) dia rendah.
“Istri tak perlu dipamer-pamer di muka umum. Masa sih istri dipakai untuk berpolitik, jangan-jangan dia ada kelainan jiwa. Yang begini ini, akibat suka nonton filem porno. Kan kata ‘pakai istri’ itu maknanya jorok. Yah, beritahu ke Pak OSO kalau Pak Prabowo itu nggak nakal di kelamin,” kata Dhidis saat dikonfirmasi jurnalis media ini, Senin (2/10/2023).
BACA JUGA:
Sulit Tercapai Dua Poros, Megawati Marah Ada Kadernya Inginkan Duet Prabowo-Ganjar: Payah Anak Buah Saya!
Dhidis mengaku prihatin melihat momen dalam video OSO bersama bakal capres Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh Suryani, tengah berada di atas panggung dalam suatu acara. Dalam video itu, kata Dhidis, OSO tampak berteriak-teriak kepada peserta yang hadir pada acara tersebut.
“Siapa yang mau calon presiden yang nggak pakai istri?” ujar Dhidis mengutip ucapan OSO dalam video viral tersebut.
BACA JUGA:
Kejari Usut Korupsi Sewa Los, Pemkot Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung dari KSU Bina Duta
Politikus Partai Gerindra Provinsi Sulawesi Selatan itu, sebagai bacapres, Prabowo Subianto tidak akan pernah menanggapi pernyataan serendah itu. Sebagai pemimpin, kata Dhidis, semestinya menjaga martabat perempuan atau istrinya dengan menggunakan kata yang pantas. “Masa bilangnya pakai istri. Kan itu maknanya melecehkan istrinya, ya melecehkan juga perempuan,” ucapnya.
Dhidis menilai, ucapan OSO menggunakan diksi ‘pakai istri’ di Pilpres itu merupakan ujaran kebencian yang jauh dari standar moral. “Mestinya dia mengajak adu gagasan, masa menanyakan ada capres yang nggak pakai istri. Itu kan out of nalar. Hanya orang moralnya rendah bisa omong gitu di muka umum,” katanya.
Sebagai ketum parpol, lanjut Dhidis, semestinya OSO tidak menyinggung status pernikahan seseorang di hadapan publik. “Kalau moral dia baik, semestinya mendoakan yang baik, agar para duda segera dipertemukan pasangan yang tepat,” ucapnya.
Meskipun begitu, Dhidis meminta OSO mengedepankan adab, menghindari fitnah dan tidak memancing untuk membully orang lain. Menurut dia, perbedaan di Pilpres ini hanya sementara. “Jangan perbedaan jadi alasan permusuhan. Kita doakan Bang OSO selalu sehat dan keluarganya bahagia,” tuturnya. (AE)