Jadi Pembicara Talkshow Radio Insana FM, Ahmad Susanto Paparkan Olahraga Sebagai Mitigasi Sosial

Foto : Ketua KONI Kota Makassar, Ahmad Susanto Tampil Mengisi Acara Talkshow di Radio Insania FM
menitindonesia, MAKASSAR – Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto memaparkan fungsi strategis olahraga sebagai mitigasi sosial saat mengisi acara talkshow di Radio Insana FM, Selasa (21/11/2023).
“Sebagai mitigasi sosial, olahraga juga bisa menjadi gaya hidup atau transformasi perilaku negatif masyarakat menjadi perilaku yang bernuansa positif,” kata Ahmad Susanto melalui siaran Radia Insana FM.
BACA JUGA:
Pemprov Sulsel Siapkan Hampir Rp1 Miliar untuk Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah
Ahmad Susanto menuturkan, salahsatu misi KONI Kota Makassar, yaitu melakukan mitigasi sosial terhadap masyarakat terhadap kelompok masyarakat yang sering melakukan kegiatan negatif, seperti perkelahian kelompok atau saling busur-busuran.
“Adanya kelompok pada kawasan tertentu yang sering terlibat perkelahian kelompok, hingga saling busur-membusur, KONI Makassar siap mewadahi dan membimbing mereka ke hal positif dengan menjadikan atlet panahan,” katanya. “Dengan begitu, perilaku negatif, berubah menjadi perilaku positif dan bermanfaat.”
BACA JUGA:
Pemprov Sulsel dan BNN Sulsel Komitmen Mendukung Pemberantasan Narkoba
Tidak hanya itu, Ahmad Susanto juga mengatakan, kebiasaan sekelompak pemuda melakukan balapan liar, terutama setiap bulan Ramadhan dan mengganggu ketertiban umum. Setelah pemuda yang gemar balapan liar itu diwadahi oleh KONI Makassar dengan kegiatan “Lantang Bangia Road Race”, kegiatan balapan liar itu langsung hilang.
“Nah, adanya wadah seperti itu, mereka yang tadinya suka balapan, hobinya tersalurkan. Ini bagian dari upaya KONI Makassar menjadikan olahraga sebagai mitigasi sosial,” ujar dia,
Saat ini, KONI Makassar, kata Ahmad Susanto, sedang merancang untuk menghadirkan sport center mini di 15 kecamatan yang ada di Makassar. “Sport center mini ini nanti akan menggunakan lahan pemerintah kota atau lahan swasta yang selama ini menganggur alias terbengkalai,” ujarnya. (*)