menitindonesia, MAKASSAR – Partai Nasdem Makassar menyiapkan kader militan sambut Pemilihan Wali Kota (pilwali) Makassar 2024. Nama yang cukup santer terdengar adalah Fatmawati Rusdi, Rudianto Lallo dan Andi Rachmatika Dewi alias Cicu.
Selain Fatmawati Rusdi, Rudianto Lalo dan Cicu, Nasdem Tantang Supratman Maju Pilwali Makassar. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasdem Makassar Mario David mengatakan, sebagai partai pemenang Nasdem akan mempersiapkan kader terbaiknya di eksekutif.
“Tentunya sebagai pemenang kita partai Nasdem sudah menyiapkan kader-kader terbaik, kita pasti mengusung kader terbaik,” katanya. Mario menyebut nama-nama kader Nasdem yang berpotensi untuk diusung Nasdem dalam Pilwali Makassar nantinya.
Fatma, yang kedua ada ibu Cicu, ketiga ada kakak Rudianto Lallo, ada saya sendiri Mario David,” ujarnya. Namun, meski begitu kata Mario David, tentu kader lain seperti peraih suara terbanyak di Nasdem untuk parlemen Makassar juga akan ditantang untuk maju Pilwali.
“Coba nanti kita tantang nanti kakak Supratman dengan kakak Alwi karena mereka berdua, Supratman mungkin suara terbanyak,” ungkapnya. Lanjut Mario, meskipun jadi partai pemenang namun Nasdem masih membutuhkan dua kursi lagi untuk mengusung satu calon.
Olehnya, Nasdem nantinya akan membangun koalisi dengan partai lainnya. Harus mengusung dengan partai koalisi yang akan kita cari nanti, karena membutuhkan dua kursi untuk mendorong kader kita sendiri,” jelasnya.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto merespon keinginan PPP mempersiapkan Indira Jusuf Ismail maju Pilwali Makassar mendatang. Danny Pomanto mengaku tak ingin buru-buru memberi keputusan. Ia ingin mengukur terlebih dahulu peluang sang istri maju Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar.
Terlebih, kata Danny Pomanto, ibu dari anaknya itu tidak terlalu agresif menanggapi isu soal dirinya dipersiapkan maju di Pilwali. Ibu sendiri tidak terlalu agresif menanggapi hal ini, cuma saya bilang perlu diukur lah,” katanya, Senin (18/3/2024).
Sebelum menjadi kandidat calon, kata Danny Pomanto, perlu mengukur sejauh mana representasi sang istri menggantikan dirinya. Berpotensi itu boleh orang menduga, tapi kan kita mesti ukur apakah Ibu Indira bisa menjadi representasi saya,” ujarnya.
“Itu kita belum tahu, itu nanti masyarakat yang menilai,” tambah dia. Meski demikian, Danny Pomanto merestui sang istri jika memang masyarakat benar-benar ingin melanjutkan pencapaian dirinya selama dua periode ini.
“Tapi kalau orang seperti sudah bosan mi sama Pak Danny, berarti dia tidak akan memilih orang dekat saya,” ungkapnya. Lanjut Danny Pomanto, semua hal itu memerlukan perhitungan yang benar-benar matang. Apalagi di Pilkada serentak nanti, dirinya juga akan maju pada kontestasi pemilihan Gubernur (pilgub) Sulsel.
Majunya Indira pada Pilwali akan menjadi pertimbangan sebelumnya.“Walaupun packeting itu bisa lebih mudah. Sudah ada yang menjaga, mirip Pileg lah,” jelasnya. (*)