FOTO, Kepala BPBD Kabupaten Maros, Towadeng A. Pananrang, S.H., (ist)
menitindonesia, JAKARTA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Towadeng A. Pananrang, S.H., memperingatkan masyarakat tentang potensi cuaca ekstrem di akhir tahun 2024 hingga awal 2025. Peringatan ini didasarkan pada prediksi BMKG dan BNPB yang memproyeksikan tingginya curah hujan disertai angin kencang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Maros telah membentuk Posko Siaga Bencana yang beroperasi 24 jam untuk menerima laporan bencana. Dalam satu minggu terakhir, lebih dari 30 laporan pohon tumbang diterima akibat angin kencang.
“Curah hujan yang tinggi dan angin kencang beberapa hari ini menyebabkan longsor di Dusun Bontopanno, Desa Laiyya, Kecamatan Cenrana. Longsor ini memutus akses jalan antar desa dan kecamatan,” ujar Towadeng, Minggu (15/12/2024).
Tim BPBD bersama Dinas PUPR sudah melakukan analisis dan langkah mitigasi bencana di lokasi longsor. Selain itu, angin kencang juga menyebabkan robohnya dua jembatan, masing-masing di Kecamatan Cenrana dan Kelurahan Mariopulana, Kecamatan Camba.
Sementara itu, di dataran rendah seperti Kecamatan Simbang, Bantimurung, Turikale, Marusu, dan Maros Baru, pohon tumbang mengakibatkan kerusakan rumah warga dan memblokir ruas jalan utama Makassar-Maros, memicu kemacetan panjang. Tim Reaksi Cepat BPBD segera turun untuk mengevakuasi pohon di berbagai titik sesuai laporan dari Posko Siaga Bencana.
Towadeng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi bencana di wilayahnya.