Pantau Longsor di Cenrana, Wakil Ketua DPRD Maros Minta Pemerintah Bertindak Cepat


menitindonesia, MAROS – Wakil Ketua DPRD Maros, Abdul Rasyid, mengunjungi lokasi longsor di Desa Laiya, Kecamatan Cenrana, Senin, (16/12/2024).
Longsor yang terjadi di wilayah tersebut telah mengisolasi dua Rukun Tetangga (RT), yakni RT 02 Duajeng dan RT 03 Katampang, dengan total sekitar 200 warga.
“Sekitar 75 meter jalan longsor, retak, dan terputus. Kondisi ini sangat berbahaya bagi warga yang melintas,” katanya.
Ia menambahkan wilayah tersebut saat ini tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat.

BACA JUGA:
Maros Siaga Cuaca Ekstrem: Longsor dan Pohon Tumbang Ancam Warga

Warga setempat pun bergotong-royong membuat jalan alternatif untuk kendaraan roda dua, namun jalur ini sangat ekstrem dan berisiko tinggi bagi penggunanya.
“Saat saya berada di lokasi, saya melihat langsung pengendara roda dua terjatuh saat mencoba melintasi jalur alternatif ini,” ujarnya.
Melihat kondisi ini, Abdul Rasyid langsung menginstruksikan pemasangan barikade atau tanda bahaya di sekitar lokasi untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut.
Ia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan.
“Pemasangan barikade sangat mendesak untuk mencegah kejadian yang lebih buruk. Kami juga mengimbau warga agar tidak melintas jika tidak mendesak karena kondisi jalan yang masih rawan,” katanya.
Longsor ini berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.
Akses perekonomian warga menjadi terhambat, terutama distribusi pupuk dan sembako yang kini harus diangkut menggunakan kendaraan roda dua.
“Kendaraan roda empat tidak bisa masuk, sehingga distribusi kebutuhan pokok dan pupuk menjadi terhambat. Kondisi ini memperlambat aktivitas perekonomian warga,” akunya.
Tak hanya itu, dampak longsor juga dirasakan oleh anak-anak sekolah
Mereka harus berjalan kaki sejauh satu kilometer melalui pematang sawah untuk mencapai sekolah, seperti SD Matajang, SD Bonto Panno, dan SMP Satap Bonto Panno.
“Juga kalau ada warga sakit harus di pikul sejauh kurang lebih satu kilometer,” ujarnya.
Politikus Golkar itu pun berjanji akan segera berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk merumuskan langkah penanggulangan.
“Perbaikan jalan ini menjadi prioritas demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tegasnya.