menitindonesia, JAKARTA – Tahun 2024 menjadi momen bersejarah dalam peta politik Indonesia. Dimulai dengan Pemilu serentak yang dinamis, kemenangan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8, hingga formasi kabinet baru yang diharapkan membawa arah kebijakan segar untuk lima tahun ke depan. Berikut rangkuman perjalanan politik sepanjang 2024:
Januari – Maret: Panasnya Pemilu 2024 dan Debat Kandidat
Awal tahun 2024 diwarnai dengan kampanye sengit menjelang Pemilu Presiden dan Legislatif. Debat kandidat yang disiarkan secara nasional menarik perhatian publik. Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, tampil dengan visi “Indonesia Maju 2045” yang menekankan ketahanan pangan, ekonomi digital, dan modernisasi pertahanan.
BACA JUGA:
IHSG Anjlok ke Level 6.983,86, Apa yang Terjadi di Pasar Saham Pekan Ini?
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat partisipasi pemilih mencapai 82 persen, tertinggi dalam sejarah pemilu Indonesia.
April – Mei: Kemenangan Prabowo dan Transisi Kekuasaan
Hasil penghitungan suara resmi KPU pada 21 April 2024 menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres dengan 58,3 persen suara. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 35 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 6,7 persen.
Presiden Joko Widodo secara resmi mengucapkan selamat kepada Prabowo dan menjanjikan transisi kekuasaan yang damai dan efektif.
Juni – Agustus: Kabinet Baru dan Harapan Baru
Prabowo Subianto mengumumkan formasi kabinetnya pada Juli 2024. Beberapa nama besar menghiasi pos kementerian, termasuk Sri Mulyani yang tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
BACA JUGA:
Kasus Harun Masiku: KPK Siap Lunasi Hutang Penegakan Hukum
Dalam pidato pertamanya sebagai Presiden terpilih, Prabowo menegaskan prioritas kebijakannya, yaitu ketahanan pangan dan energi nasional, revolusi pendidikan berbasis teknologi, penguatan pertahanan dan stabilitas keamanan, peningkatan investasi dan pembangunan infrastruktur.
September – November: Aliansi Politik dan Kebijakan Strategis
Pemerintahan Prabowo-Gibran mulai membangun aliansi strategis dengan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat dan China. Prabowo juga menandatangani Perjanjian Investasi Hijau dengan Uni Eropa untuk mendorong energi terbarukan di Indonesia.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ini. “Pemerintah harus mempercepat investasi hijau dan transisi energi untuk masa depan berkelanjutan,” ujarnya.
Di sisi lain, reformasi hukum dan pemberantasan korupsi menjadi sorotan publik, terutama setelah kasus buron Harun Masiku kembali mencuat.
Desember: Stabilitas dan Optimisme Menyambut 2025
Mengakhiri tahun, Indonesia menunjukkan stabilitas politik dan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Presiden Prabowo menyampaikan pidato akhir tahun dengan optimisme tinggi:
“Tahun 2024 menjadi tonggak baru bagi Indonesia untuk bangkit dan menjadi kekuatan ekonomi dunia. Dengan dukungan seluruh rakyat, kita siap melangkah menuju Indonesia Emas 2045,” kata Prabowo.
Refleksi dan Prospek 2025
Tahun 2024 mencatat transisi kekuasaan yang damai, kebijakan baru yang strategis, dan optimisme besar di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Tantangan ke depan mencakup stabilitas ekonomi, pemerataan pembangunan, dan penguatan hukum.
Dengan kabinet yang kuat dan visi pembangunan yang jelas, 2025 diharapkan menjadi awal transformasi besar menuju Indonesia maju dan sejahtera.
(akbar endra – AE)