menitindonesia, MAKASSAR – Di tengah kesibukannya sebagai anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo memilih menghabiskan waktu luang dengan cara yang berbeda. Rudianto pulang kampung ke Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dan turun langsung ke sawah untuk menanam padi bersama warga, Sabtu (4/1/2025).
Didampingi dua anggota DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah dan Kasrudi, Rudianto terlihat membaur dengan masyarakat. Aksi ini mencerminkan kesederhanaan yang melekat padanya sebagai politisi yang dikenal dengan julukan “Anak Rakyat.”
BACA JUGA:
Kapolri Beri Pangkat Anumerta kepada Bripka Andithya yang Gugur Selamatkan Wisatawan
“Waktu luang saya manfaatkan untuk kembali ke kampung. Ini sekaligus momen untuk mengingatkan diri tentang akar kehidupan dan pentingnya membaur dengan masyarakat,” kata Rudianto.
Menghidupkan Nilai Kesederhanaan
Bagi Rudianto, sawah bukan sekadar tempat bercocok tanam, melainkan simbol perjalanan hidupnya.
BACA JUGA:
Menko Polkam Budi Gunawan: Era Presiden Prabowo Tegas Berantas Korupsi Tanpa Pandang Bulu
Pria yang tumbuh dalam keluarga sederhana ini dibesarkan oleh seorang ibu guru mengaji dan ayah nelayan. Nilai-nilai kesederhanaan inilah yang terus ia bawa dalam perjalanan politiknya.
Warganet pun ramai memuji aksinya. Salah satu komentar yang viral berbunyi, “Aslinya mi Anak Rakyat.”
Karier Politik dan Dekat dengan Rakyat
Rudianto bukan wajah baru di dunia politik. Sebelum duduk di DPR RI, ia telah membangun karier selama dua periode sebagai anggota dan Ketua DPRD Kota Makassar.
Namun, jabatan tinggi tak membuatnya berjarak dengan rakyat. Aksi turun ke sawah ini menjadi bukti nyata bahwa ia tetap dekat dengan masyarakat dan mengingat akar kehidupannya.
“Ini bukan sekadar tentang menanam padi, tetapi soal menanam nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian. Saya ingin tetap menjadi bagian dari rakyat yang saya wakili,” tambahnya.
Pesan untuk Generasi Muda
Melalui aksinya, Rudianto Lallo ingin menginspirasi generasi muda untuk menghargai akar budaya dan kehidupan pedesaan.
“Kita harus selalu ingat dari mana kita berasal. Apapun posisi kita, membaur dengan masyarakat adalah kunci untuk tetap berpijak pada nilai-nilai kebaikan,” tutupnya.
(andi ade zakaria)