Akbar Endra adalah Jurnalis Menit Indonesia, tinggal di Jakarta. (ist)
Oleh Akbar Endra (Jurnalis Menit Indonesia)
menitindonesia – DUNIA kecantikan kembali diguncang isu panas. Shella Saukia, seorang pengusaha skincare yang dikenal sebagai pendiri brand kecantikan “SS Skin”, tiba-tiba melabrak Dokter Detektif dan dijadikan konten di media sosial. Insiden ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Apa yang sebenarnya terjadi?
Awal Mula Konflik
Konflik ini bermula dari ulasan Dokter Detektif terhadap salah satu produk unggulan SS Skin, yaitu krim pencerah kulit. Dalam video ulasannya, Dokter Detektif menyebut produk tersebut memiliki beberapa bahan yang berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit sensitif, seperti hydroquinone tanpa informasi dosis yang jelas. Ia juga menyoroti kurangnya transparansi terkait uji klinis produk tersebut.
“Kandungan seperti ini bisa memberikan hasil instan, tetapi dampak jangka panjangnya bisa berbahaya jika digunakan sembarangan,” ujar Dokter Detektif dalam ulasannya.
Tak lama setelah video tersebut viral, Shella Saukia langsung merespons melalui akun Instagram pribadinya. Ia mengunggah video yang berisi bantahan keras, bahkan menyebut ulasan Dokter Detektif sebagai “strategi untuk menjatuhkan brand lokal”.
Shella Saukia Angkat Bicara
Dalam wawancara eksklusif, Shella Saukia mengungkapkan kekesalannya terhadap ulasan tersebut. “Saya menghormati kritik, tapi ini sudah mencoreng nama baik saya dan usaha saya. Produk kami telah terdaftar di BPOM dan sudah membantu banyak orang mendapatkan kulit yang lebih cerah,” tegas Shella.
Shella juga menantang Dokter Detektif untuk membuktikan klaimnya dengan data lebih konkret. “Jika memang ada masalah, kenapa tidak bicara langsung dengan kami? Kenapa harus mengkritik di depan publik tanpa konfirmasi?”
Respons Dokter Detektif
Sementara itu, Dokter Detektif tetap teguh pada pendiriannya. Melalui unggahan terbaru di media sosial, ia menegaskan bahwa ulasannya didasarkan pada data ilmiah dan hasil penelitian terhadap bahan-bahan yang tertera di label produk.
“Saya tidak punya niat untuk menjatuhkan siapa pun. Ulasan ini murni demi edukasi konsumen. Jika ada yang merasa dirugikan, saya siap berdiskusi secara profesional,” ujar Dokter Detektif.
Ia juga menambahkan bahwa transparansi adalah hal yang harus diutamakan oleh semua produsen skincare. “Ini bukan soal menyerang brand lokal atau internasional. Semua konsumen berhak tahu apa yang mereka gunakan.”
Respons Netizen dan Pakar
Perseteruan ini memicu reaksi beragam di media sosial. Beberapa netizen mendukung Shella Saukiah dengan alasan bahwa kritik publik dapat merugikan usaha lokal. Namun, tak sedikit pula yang membela Dokter Detektif, menyebut ulasannya penting untuk melindungi konsumen dari produk yang mungkin tidak aman.
Pakar hukum dan bisnis, Dr. Firman Anwar, menilai bahwa perseteruan ini dapat merugikan kedua belah pihak jika tidak diselesaikan dengan bijak. “Brand lokal harus terbuka terhadap kritik, sementara pengulas juga harus memastikan bahwa kritik mereka tidak melanggar hukum, seperti pencemaran nama baik,” jelasnya.
Apa Langkah Selanjutnya?
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda rekonsiliasi antara Shella Saukia dan Dokter Detektif. Namun, banyak pihak berharap konflik ini dapat menjadi pelajaran bagi industri skincare, baik dari sisi produsen maupun konsumen.
Perseteruan ini bukan hanya tentang siapa yang benar atau salah, tetapi juga mengingatkan pentingnya edukasi, transparansi, dan komunikasi yang sehat di dunia bisnis kecantikan.
Akankah ini berujung damai, atau justru menjadi babak baru dalam perseteruan di dunia skincare? Waktu yang akan menjawab. (*)