Cegah Perilaku Menyimpang, Legislator Makassar Dorong Penguatan Pendidikan Agama

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Muchlis A. Misbah. (Ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Pentingnya pembentukan moral generasi muda kembali menjadi perhatian serius Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Muchlis A. Misbah.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, ia menilai pendidikan agama di sekolah harus diperkuat sebagai benteng moral siswa.
“Pendidikan agama adalah fondasi utama bagi pembentukan karakter. Ini menjadi langkah penting untuk mencegah perilaku menyimpang pada anak,” ujar Muchlis dalam wawancara pada Senin (27/1/2025).
Menurut Muchlis, media sosial kini menjadi salah satu medium yang berpotensi besar menyebarkan pengaruh buruk, terutama bagi anak-anak.

BACA JUGA: 
Angka Lakalantas Pelajar Tinggi, Komis D DPRD Makassar Minta Disdik Larang Murid Pakai Motor

Banyak kasus penyimpangan perilaku terjadi akibat paparan konten negatif yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.
“Media sosial bisa menjadi alat edukasi, tapi juga bisa sangat berbahaya. Banyak konten yang bertentangan dengan nilai agama dan moral. Ini memerlukan perhatian serius,” tegasnya.
Untuk itu, Muchlis mengimbau orang tua agar lebih membatasi penggunaan ponsel pada anak serta meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas mereka di dunia maya.
Ia juga mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) untuk memberikan edukasi kepada orang tua siswa tentang dampak buruk dari penyalahgunaan media sosial.
Muchlis menekankan pentingnya sinergi antara pihak sekolah dan orang tua dalam membangun karakter siswa yang unggul secara moral.

BACA JUGA:
Ketua Komisi A DPRD Makassar: Perbaikan Fasilitas Sekolah Harus Jadi Prioritas

Ia meminta Disdik untuk menjadikan pembelajaran agama sebagai prioritas, baik untuk pendidikan Islam maupun agama lain sesuai keyakinan siswa.
“Pembelajaran agama yang kuat sangat penting, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di usia inilah moral anak mulai terbentuk,” katanya.
Langkah ini, menurut Muchlis, adalah pondasi awal untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki keunggulan spiritual.
“Moral siswa adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Tanpa fondasi moral yang kuat, kemajuan teknologi justru bisa menjadi bumerang,” pungkasnya.