menitindonesia, MAROS – Krisis air bersih yang melanda sejumlah wilayah di Maros pascabanjir mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Maros, Andi Safriadi. Meski banjir telah surut lebih dari sepekan, ribuan warga masih kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM.
“Perlu perhatian khusus, karena masyarakat saat ini sangat membutuhkan air untuk membersihkan rumah, lantai, hingga perabotan yang terendam banjir,” ujar Afri, sapaan akrabnya, Senin, (17/02/2025).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai PDAM Maros belum optimal dalam menangani dampak banjir, terutama dalam hal pemulihan infrastruktur dan distribusi air. Ia menegaskan perlunya perbaikan segera terhadap pipa-pipa yang rusak agar masyarakat tidak terus dirugikan.
“Pipa-pipa yang terkena imbas banjir harus segera diperbaiki dan diperhatikan. Kalau tidak, masyarakat akan terus kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka,” tegas Afri yang juga berlatar belakang pengusaha.
Lebih lanjut, ia mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi PDAM agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Ia berharap ada langkah preventif yang konkret, bukan sekadar reaktif setelah bencana terjadi.
Sementara itu, Kabag Teknik PDAM Tirta Bantimurung Maros, Abdul Rajab, mengakui bahwa banjir menyebabkan gangguan besar dalam pelayanan. Beberapa wilayah seperti Perumnas Tumalia, Butta Toa, Lingkungan Tumalia, Data, Pallantikang, Bonto Kapetta, dan Bambu Runcing mengalami penurunan tekanan air secara signifikan.
“Efek banjir menyebabkan terjadinya pemakaian puncak yang mengakibatkan penurunan tekanan air,” jelasnya.
Akibatnya, sekitar 2.000 pelanggan terdampak dan harus menghadapi keterbatasan air bersih. Namun, PDAM memastikan bahwa upaya normalisasi sedang dilakukan dengan target pemulihan penuh dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan.