Penyesuaian Harga Bahan Baku sesuai daerah, BGN pastikan tidak ada pemangkasan anggaran.
menitindonesia, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) tetap berjalan dengan anggaran yang memadai, meskipun ada penyesuaian harga bahan baku di berbagai daerah. Dadan memastikan bahwa tidak ada pemangkasan anggaran dalam program tersebut.
BACA JUGA:
Diduga Sesat: Tarekat ‘Ana Loloa’ Tambahan Rukun Islam Jadi 11 dan Haji di Gunung Bawakaraeng
“Adanya perbedaan harga bahan baku disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing. Misalnya, harga bahan baku di Papua dengan Jakarta jelas berbeda,” ujar Dadan rilisnya, Sabtu (8/3/2025).
Pernyataan ini muncul setelah adanya dugaan pemangkasan anggaran yang disampaikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pertemuan dengan BGN pada Rabu, 5 Maret 2025. Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebutkan bahwa terdapat informasi mengenai pengurangan harga makanan MBG yang tidak sesuai dengan pagu yang telah ditetapkan.
Ia menyebutkan bahwa anggaran yang seharusnya diterima oleh penerima manfaat dengan pagu Rp 10 ribu per orang, kini dipangkas menjadi Rp 8 ribu, yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi kualitas makanan yang diberikan.
Penjelasan BGN: Perbedaan Pagu Bahan Baku Sudah Terjadi Sejak Awal Program
Menanggapi hal tersebut, Dadan Hindayana menjelaskan bahwa perbedaan harga bahan baku berdasarkan lokasi bukanlah hal baru. Sejak awal program ini berjalan, sudah ada penyesuaian harga bahan baku yang berbeda di setiap daerah, disesuaikan dengan kondisi ekonomi setempat.
BACA JUGA:
Mengenal Ray Dalio, Konglomerat Dunia yang Dapat Kehormatan Undangan Prabowo ke Istana
“Misalnya, untuk siswa kelas 4 SD hingga SMA, termasuk santri, pagu bahan bakunya tetap Rp 10 ribu. Sementara itu, anak PAUD hingga kelas 3 SD, pagu bahan bakunya Rp 8 ribu,” jelas Dadan.
Kualitas Makanan Terjaga, BGN Pastikan Tidak Ada Pengaruh dari Penyesuaian Anggaran
Meski ada penyesuaian harga bahan baku di berbagai daerah, Dadan menegaskan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi kualitas dan kandungan gizi makanan. Semua menu yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tetap diawasi ketat, dengan memperhatikan faktor kebersihan, angka gizi, serta aspek lain yang memastikan penerima manfaat mendapatkan makanan yang berkualitas.
“Jika ada kelebihan anggaran, akan dikembalikan. Jika ada kekurangan, akan ditambahkan. Semua sudah disesuaikan dengan biaya yang wajar,” tutup Dadan.
(akbar endra)
