Wabup dan Ketua DPRD Maros Buka Seleksi Calon Paskibraka Maros 2025

Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur Saat memberika sambutan di acara seleksi calon Paskibraka Maros 2025 (IST)

menitindonesia, MAROS – Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur bersama Ketua DPRD Maros, Muhammad Gemilang Pagessa membuka seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRA) tingkat kabupaten Maros Tahun 2025 di Gedung Serbaguna Pemkab Maros, Kamis (10/4/2025).
Turut Dihadiri Ketua PPI Kabupaten Maros, Tim Seleksi Calon Paskibraka dari Kodim 1422 Maros, Polres Kabupaten Maros dan Tim Seleksi dari Purna Paskibraka Kabupaten Maros.
“Tahun 2025 jumlah pendaftar yang mencapai 328 orang. Seluruh proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui aplikasi Perisai, sebuah sistem digital yang memudahkan pengumpulan data dan seleksi administrasi secara transparan,” kata Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur.
Ia menjelaskan, dari total pendaftar itu, hanya ada 256 orang dinyatakan lolos tahap administrasi. Mereka terdiri dari 168 peserta putra dan 88 peserta putri, yang selanjutnya berhak mengikuti tahapan seleksi lanjutan.

BACA JUGA:
Wakil Bupati Maros Belum Tempati Rumah Dinas, Mobilnya pun Masih Pinjaman!

“Nantinya, hanya 72 peserta terbaik yang akan dipilih untuk menjadi anggota Paskibra Maros 2025,” lanjutnya.
Proses seleksi dilakukan dengan melibatkan tim independen dan profesional, terdiri dari unsur TNI, Polri, tenaga medis, akademisi, pemerintah daerah, serta purna Paskibraka. Seleksi pertama berupa tes CAT melalui komputer.

BACA JUGA:
Wabup Maros Hadiri Pilkades PAW di Moncongloe, 3 Desa Lainnya Menyusul

Selanjutnya yang lolos tes CAT akan lanjut ke tahap selanjutnya dan penilaian tidak hanya berfokus pada fisik dan keterampilan baris-berbaris, tetapi juga mencakup aspek kesehatan, wawasan kebangsaan, kepemimpinan, dan kepribadian.
“Paskibraka bukan hanya tugas seremonial. Ini adalah ladang pembinaan mental, fisik, dan karakter. Kita ingin anak-anak muda yang terlibat di dalamnya benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan dan semangat kebangsaan,” tegasnya.
Ia juga meminta agar seluruh tim seleksi dapat menjalankan tugas secara objektif dan profesional, tanpa intervensi atau kepentingan lain. Menurutnya, hanya mereka yang benar-benar layak yang harus diberikan kesempatan untuk mengemban tugas mulia ini.
“Proses ini harus selektif. Kita ingin hasil yang terbaik, bukan sekadar yang memenuhi syarat di atas kertas,” tambahnya.
Sebagai bentuk transparansi, hasil seleksi akhir akan diumumkan secara langsung melalui akun masing-masing peserta di aplikasi Perisai. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kesalahan serta memberi akses informasi yang adil dan merata bagi seluruh peserta.