Dokter Koboi: Ini Tips Haji Sehat dan Aman Bagi Jamaah Lansia dan Komorbid

dr. Wachyudi Muchsin atau Dokter Koboi, memberikan edukasi kesehatan jelang musim haji.
  • Dokter Koboi, dr. Wachyudi Muchsin, bagikan tips kesehatan jelang musim haji bagi jamaah lansia dan penderita komorbid. Ia tekankan pentingnya vaksinasi, latihan fisik, serta edukasi agar ibadah haji berlangsung aman, sehat, dan mabrur.
menitindonesia, JAKARTA – Menunaikan ibadah haji bukan hanya soal kesiapan spiritual, tetapi juga kesiapan fisik yang matang. Inilah pesan penting dari dr. Wachyudi Muchsin SKed, SH, MKes, C.Med, praktisi kesehatan yang dikenal luas sebagai “Dokter Koboi”, menjelang pemberangkatan jamaah haji tahun ini.
BACA JUGA:
Rayakan Dies Natalis FH Unhas ke-73, Munafri Arifuddin Janji Perkuat Jaringan Alumni ke Seluruh Wilayah
Dengan pengalaman mendampingi jamaah haji Indonesia di berbagai musim haji, dr. Wachyudi berbagi sejumlah tips penting agar para calon haji, khususnya yang berusia lanjut dan memiliki penyakit komorbid, dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan sehat, aman, dan mabrur.
“Sekitar 95 persen ibadah haji bersifat fisik. Latihan jalan kaki rutin sebelum berangkat itu sangat penting,” ujar dr. Yudi dalam rilisnya ke media, Minggu (11/5/2025).
IMG 20250511 WA0006 11zon
Karikatur Berita

Persiapan Medis Tak Bisa Diabaikan

Ia menekankan pentingnya vaksinasi meningitis dan polio sebagai syarat internasional untuk masuk Arab Saudi sekaligus bentuk perlindungan dari penyakit menular di area endemis. Selain itu, edukasi dan konsultasi medis sebelum berangkat menjadi kunci untuk menekan risiko kesehatan.
BACA JUGA:
Bertemu Dengan Eks Kedubes Arab Saudi, Bupati Maros Jajaki Peluang Kerja Sama di Beberapa Bidang
Ancaman utama yang kerap dialami jamaah, lanjut dr. Wachyudi, adalah heat stroke. Ini kondisi darurat medis yang terjadi saat suhu tubuh melebihi 40°C disertai gejala seperti kebingungan, kulit panas, detak jantung cepat, dan bahkan kehilangan kesadaran.
“Heat stroke itu bisa fatal. Kuncinya ada di hidrasi, perlindungan dari terik matahari, dan jangan paksakan diri,” ujarnya.

Jamaah Lansia dan Komorbid Perlu Pendampingan Khusus

Jamaah lanjut usia dan penderita penyakit kronis seperti hipertensi, jantung, atau diabetes disarankan membawa obat pribadi dan surat keterangan medis. Gunakan kursi roda jika perlu, serta pastikan ada pendamping atau petugas yang siaga selama ibadah.
“Pengalaman saya sebagai dokter pendamping, sebagian besar kasus darurat bisa dicegah asal fisik dipersiapkan dan edukasi diberikan sejak awal,” tutur dr. Yudi.
Lebih dari sekadar persiapan fisik, dr. Wachyudi menekankan pentingnya menjaga akhlak selama di Tanah Suci. “Haji mabrur itu bukan cuma ritualnya khusyuk, tapi juga bagaimana kita sabar, peduli, dan saling membantu sesama jamaah,” tutupnya.
(andi ade zakaria)