Seribu Siswa di Sulsel Siap Masuk Sekolah Rakyat, Dapat Fasilitas Lengkap

Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Pemerintah memastikan seluruh kebutuhan siswa Sekolah Rakyat akan dibiayai 100 persen, mulai dari seragam, buku, makanan, hingga laptop untuk menunjang sistem pembelajaran digital.
Kebijakan ini disampaikan Kepala Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Malik Faisal, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan yang setara.
“Anak-anak yang masuk di Sekolah Rakyat akan dibiayai sepenuhnya oleh negara. Buku, pakaian, bahkan laptop diberikan secara gratis karena sebagian besar pembelajaran menggunakan sistem digital berbasis Learning Management System (LMS),” ujar Malik kepada wartawan, Kamis (5/6/2025).
Selain perlengkapan sekolah, fasilitas penunjang seperti dapur untuk kebutuhan makan juga akan disiapkan. Malik menyebut, Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pendidikan akademik, tapi juga akan melakukan talent scouting untuk menggali potensi dan bakat siswa sejak dini.

BACA JUGA:
Taman Pakui Dilarang untuk Senam Massal, Pemprov Sulsel Siapkan Zona Khusus

“Di sana nanti akan ada program pemantauan bakat. Ini bukan sekadar pendidikan formal, tapi juga pengembangan karakter dan potensi anak,” tambahnya.
Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu sebagai bentuk nyata intervensi pemerintah dalam menekan ketimpangan sosial. Program ini merupakan gagasan Presiden yang disebut sebagai langkah strategis untuk menyediakan pendidikan inklusif dan merata.
“Ini ide mulia Presiden agar anak-anak dari keluarga miskin punya kesempatan pendidikan yang layak. Tujuannya jelas, untuk mengurangi ketimpangan,” ungkap Malik.
Khusus di Sulawesi Selatan, akan dibangun delapan Sekolah Rakyat—empat menggunakan fasilitas milik Kementerian Sosial dan empat lainnya milik pemerintah daerah. Total secara nasional, 100 titik Sekolah Rakyat akan resmi diluncurkan pada Juli 2025 mendatang.
Dari delapan sekolah di Sulsel, diperkirakan akan menampung sekitar 1.000 siswa pada tahap awal.