
-
Pemerintah Kabupaten Soppeng membangun ulang Jembatan Desa Kessing yang nyaris roboh. Usulan ini sudah lama diperjuangkan Supriansa sejak era Akar Super. Kini komitmen Suwardi–Selle menjawab keresahan warga Leworeng dan Kessing.
-
Jembatan Kuno Desa Kessing Akhirnya Dibangun Ulang, Supriansa: Perjuangan Ini Lama Saya Usulkan
menitindonesia – JAKARTA, Setelah puluhan tahun jadi momok bagi warga, Jembatan Desa Kessing yang berdiri sejak zaman kolonial akhirnya akan dibangun ulang oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng. Tak hanya rentan ambruk, jembatan ini kerap jadi penyebab banjir karena tiangnya yang menyangkutkan pohon dan bambu saat arus deras menerjang.
Langkah ini menjadi angin segar bagi warga Leworeng dan Kessing yang selama ini khawatir jembatan itu sewaktu-waktu bisa menelan korban.
BACA JUGA:
Hatta Kainang Desak Polri Usut Tambang Ilegal di Pulau Gag: Ancaman Serius Bagi Terumbu Karang Raja Ampat
Usulan untuk membangun ulang jembatan tersebut sebenarnya bukan hal baru. Anggota DPR RI Periode 2019-2024 asal Soppeng, Supriansa, telah lama menyuarakan keresahan masyarakat. Ia mengaku telah menyampaikan aspirasi ini sejak era kepemimpinan Akar Super hingga Akar-LHD.
“Sudah lama saya usulkan. Tapi selalu terkendala karena alasan klasik: keterbatasan anggaran,” ungkap Supriansa yang juga mantan Wakil Bupati Soppeng era Akar Super), saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Komitmen Baru dari Suwardi–Selle
Menurut Supriansa, perubahan arah baru terjadi di bawah kepemimpinan Bupati Suwardi dan Wakil Bupati Selle. Duet pemimpin daerah ini menunjukkan komitmen nyata dengan menyatakan akan menyelesaikan pembangunan jalan Leworeng dan jembatan Desa Kessing dalam waktu dekat.
BACA JUGA:
Habiburokhman Gandeng Kampus dan Peradi, Revisi KUHAP Jadi Sorotan Publik
Bahkan, beberapa waktu lalu di Jakarta, Supriansa sempat bersilaturahmi langsung dengan Bupati dan Wabup Soppeng. Dalam pertemuan itu, ia kembali menegaskan agar pembangunan jembatan tak digeser ke lokasi lain.
“Saya sampaikan kepada beliau berdua, tolong prioritaskan proyek yang menyentuh kepentingan masyarakat luas. Ini soal keselamatan dan akses sehari-hari,” kata Supriansa.
Ia menambahkan bahwa sempat ada pihak yang mencoba mengalihkan proyek ke tempat lain. Namun, upaya itu berhasil digagalkan demi kepentingan rakyat. “Saya sudah perjuangkan ini sejak era saya menjabat Wabup (Akar-Super) dan era Akar-LHD). Namun baru kali ini benar-benar menjadi prioritas,” ujar Supriansa.
Dari Bahaya Menuju Harapan Baru
Jembatan Kessing bukan sekadar infrastruktur, tapi juga simbol dari kebutuhan dasar masyarakat yang telah lama diabaikan. Kini, dengan adanya komitmen konkret dari Pemda Soppeng, harapan warga untuk bisa melintas dengan aman dan nyaman akhirnya terwujud.
“Inilah hakikat pembangunan: hadir untuk rakyat, bukan untuk kepentingan sesaat,” tutup Supriansa.
Masyarakat kini tinggal menanti realisasi janji itu. Semoga tak hanya sekadar rencana, tetapi benar-benar dibangun dan dinikmati rakyat.
(akbar endra)