Kepala Dinas Tenagakerja dan Trans Migrasi Pemprov Sulsel, Jayadi Nas. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menegaskan, pelaksanaan job fair di Makassar dan sejumlah wilayah lain di Sulsel tidak akan menjadi ajang formalitas seperti yang sempat viral di Pulau Jawa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Jayadi Nas, memastikan hanya perusahaan yang benar-benar membuka lowongan kerja yang akan diikutsertakan dalam ajang tersebut.
“Kami akan menghindari perusahaan yang hanya hadir secara simbolis. Kami akan verifikasi dan rapatkan bersama pihak terkait, termasuk serikat pekerja, agar job fair ini betul-betul membuka peluang kerja,” kata Jayadi dikutip pada Rabu (11/6/2025).
Menurutnya, perusahaan juga akan merugi jika ikut serta hanya untuk formalitas. Ia menekankan bahwa job fair harus menjadi ruang konkret bagi pencari kerja, bukan sekadar promosi perusahaan.
“Kalau perusahaan hadir hanya untuk ‘nebeng’, tentu tidak kami akomodasi. Dunia usaha dan tenaga kerja ibarat dua sisi mata uang yang saling membutuhkan,” tegasnya.
Jayadi juga memaparkan bahwa Sulawesi Selatan saat ini mencatat lebih dari 200 ribu warga yang masuk kategori pengangguran terbuka maupun setengah pengangguran, yang masih membutuhkan akses kerja di usia produktif.
“Job fair ini kami dorong sebagai solusi, bukan seremonial. Ini penting untuk membuka ruang kerja riil bagi masyarakat,” tutupnya.