menitindonesia, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengaku telah mengirim surat resmi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk meminta evaluasi atas sistem pertambangan terbuka (open pit) yang digunakan PT Masmindo Dwi Area di Kabupaten Luwu.
Permintaan tersebut disampaikan pada pertengahan April lalu dan mencakup sejumlah isu strategis, mulai dari potensi dampak lingkungan, pengelolaan sumber daya alam (SDA) oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga pelibatan pelaku lokal.
“Kami telah bersurat ke Bapak Presiden Prabowo untuk meminta evaluasi izin pertambangan dengan sistem open pit oleh PT Masmindo, termasuk dampak lingkungannya serta keterlibatan BUMD dan pelaku lokal,” kata Andi Sudirman dalam keterangan pers, Kamis (3/7/2025).
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel bersikap hati-hati terhadap aktivitas pertambangan berskala besar, terutama yang beroperasi di kawasan sensitif seperti pegunungan Luwu.
Saat ditanya terkait kerja sama antara PT Masmindo dan BUMD Sulsel, PT Sulsel Citra Indonesia (SCI), Gubernur menyatakan belum ada tindak lanjut ataupun keputusan terkait sistem pertambangan yang akan digunakan.
“Direksi PT SCI akan kami panggil. Soal sistem open pit, hingga kini belum ada hasil kajian atau arahan dari pemerintah pusat. Jadi belum bisa kami pastikan,” ujarnya.
Diketahui, PT SCI merupakan BUMD milik Pemprov Sulsel yang aktif menjalin kemitraan strategis di berbagai sektor, termasuk transportasi kereta api, konstruksi, dan energi. Saat ini, SCI juga memiliki saham pada tiga blok konsesi tambang nikel di Luwu Timur serta participating interest di PT Sengkang Energy dan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Andi Sudirman menyatakan, upaya peningkatan pendapatan BUMD tetap harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekonomi masyarakat.