Suasana luapa air di sungai Cileungsi Bogor. (ist)
menitindonesia, BOGOR — Perusahaan teknologi Aim Analytics (Malaysia) Sdn. Bhd. bekerja sama dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) akan menguji coba Prototipe “Cirrus Pod”, sistem deteksi dini banjir yang dikembangkan tim teknis Aim Analytics di Malaysia. Uji coba dijadwalkan berlangsung di dua lokasi rawan luapan air, yakni Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.
Dalam surat resmi kepada KP2C pada Selasa (18/11/2025), Pengarah Eksekutif Aim Analytics, Ir. Ts. Reneir Tara, menyatakan pihaknya ingin mendukung inisiatif masyarakat dalam mitigasi bencana.
“Sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif masyarakat dalam mitigasi bencana, kami bermaksud memperkenalkan dan menerapkan Program Prototipe ‘Cirrus Pod’,” katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (19/11/2025).
Reneir Tara menjelaskan, perangkat tersebut akan dipasang pada dua titik strategis untuk memantau ketinggian air secara real-time sekaligus memberikan peringatan dini potensi banjir. S
istem ini bekerja otomatis 24 jam menggunakan sensor berakurasi tinggi dan mengirimkan data melalui jaringan internet. Selain itu, perangkat dirancang tahan cuaca ekstrem dan dapat dikembangkan dengan platform pemantauan yang sudah ada.
Ia menambahkan, kerja sama dengan KP2C akan mencakup fasilitasi komunikasi dan koordinasi dengan sejumlah instansi pemerintah seperti BPBD Kabupaten Bogor, DLH, dan BBWS.
“Koordinasi dibangun terkait lokasi pemasangan serta perizinan instalasi, guna memastikan pelaksanaan program sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Aim Analytics juga berkomitmen memberikan pelatihan kepada tim KP2C mengenai pengoperasian, kalibrasi, dan pemeliharaan perangkat.
“Selain itu, kami akan mengembangkan sistem dashboard pemantauan daring yang dapat diakses oleh KP2C,” terangnya.
Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah awal penguatan sistem peringatan dini banjir baik di tingkat lokal maupun nasional. Dalam pernyataannya, ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kiprah KP2C.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja sama KP2C, dan kami menantikan keberhasilan implementasi Prototipe Cirrus ini demi kepentingan masyarakat luas,” ujarnya.
Ketua KP2C, Puarman, menyambut hangat rencana tersebut. Ia menyebut hibah perangkat Cirrus Pod akan sangat berarti bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. “Kami terima kasih atas rencana hibah prototipe perangkat Cirrus Pod untuk deteksi dini banjir,” kata Puarman.
KP2C merupakan komunitas berbadan hukum yang berdiri sejak 2016 dan kini beranggotakan sekitar 41.000 korban banjir. Menurut Puarman, alat deteksi dini itu mampu memberi manfaat besar bagi ratusan ribu warga di Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
“Bantuan ini akan sangat bermanfaat sebagai peringatan dini banjir untuk ratusan ribu masyarakat korban banjir yang bermukim di sepanjang Sungai Cikeas, Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi,” ujarnya.
Puarman mengatakan pihaknya kini menunggu proses pengiriman, pemasangan, dan pengoperasian perangkat Cirrus Pod di lapangan.