Ketua KP2C, Puarman dalam kegiatan penyerahan bantuan vitamin dari Rotary Club Distrik 3410 untuk korban banjir.
menitindonesia, BOGOR – Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mendorong normalisasi Sub DAS Cileungsi dan Sub DAS Cikeas.
Hal itu diungkap oleh Ketua KP2C, Puarman dalam kegiatan penyerahan bantuan vitamin dari Rotary Club Distrik 3410 untuk korban banjir. Acara yang digelar di Pertemuan Cileungsi Cikeas (P2C) ini merupakan penyaluran bantuan kedua dari Rotary kepada KP2C.
Bantuan berupa vitamin dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFA Group) disalurkan kepada warga yang terdampak banjir di berbagai lokasi, termasuk Perumahan Villa Nusa Indah, Bojongkulur, Pondok Gede Permai, Kang IFi Graha, Vila Jatirasa, PPA, Jaka Kencana, Pondok Mitra Lestari, serta distribusi mobile. Total bantuan mencapai ribuan kotak vitamin.
Menurut Puarman, kejadian 4 Maret 2025 membuktikan hancurnya sarana, prasarana lingkungan, serta rumah-rumah di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Luapan air sungai menggenangi 24 RW dan berdampak pada sekitar 7.200 jiwa di wilayah tersebut.
“Sejak tahun 2005, masyarakat sudah terlalu sering menderita akibat banjir. Jika tidak segera ditangani, rumah warga bisa benar-benar tenggelam,” ungkap Ketua KP2C, Puarman, Minggu (23/3/2025).
KP2C mencatat, banjir besar yang terjadi pada 4 Maret 2025 telah menghancurkan lebih dari 9.000 rumah di hilir Sub DAS Cileungsi, Sub DAS Cikeas, dan DAS Kali Bekasi, meliputi wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi.
Daerah yang terdampak meliputi perumahan Vila Nusa Indah 1, 2, 3, dan 5, Bumi Mutiara, Vila Mahkota Pesona, Puri Nusaphala, Mandosi Permai, Vila Jatirasa, serta Pondok Gede Permai.
“Kami sudah terlalu lama menunggu tindakan nyata dari pemerintah. Padahal, Detail Engineering Design (DED) proyek normalisasi sungai ini telah rampung sejak 2020, tetapi hingga kini tidak ada realisasi. Apakah pemerintah menunggu korban lebih banyak baru akan bergerak?” ungkapnya.
Pemerintah seharusnya tidak menunggu jatuhnya korban lebih banyak sebelum bertindak. Puarman juga mengkritik prioritas pemerintah yang hanya fokus pada normalisasi Kali Bekasi.
“Kami ingin Presiden Prabowo mendengar langsung jeritan kami. Kami tidak meminta lebih, hanya meminta normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas sesuai desain yang sudah ada,” tegasnya.
Puarman juga menegaskan, pemerintah tidak boleh melakukan pemangkasan anggaran terhadap program pengendalian banjir yang berkaitan langsung dengan keselamatan masyarakat.
“Kami tidak ingin melihat bencana ini terulang lagi hanya karena anggaran dipangkas di tempat yang salah,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten Gubernur Rotary District 3410, Pradana, mengapresiasi upaya KP2C dalam sistem peringatan dini dan pemantauan pencemaran sungai.
“Berkat sistem yang dikembangkan KP2C, warga terdampak banjir pada 4 Maret lalu bisa melakukan persiapan enam jam sebelum air menggenangi permukiman mereka. Ini langkah luar biasa yang perlu didukung semua pihak,” katanya.
Pradana berharap kerja sama Rotary Club dengan KP2C dapat terus berkembang untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.