Sektor Pariwisata Meningkat Tajam Zaman NIVI Ketimbang Bupati Sebelumnya

Rombongan Pramugari yang berwiasata di tana Toraja sangat menikmati kemajuan pembangunan pariwisata Tator era NIVI. (Foto: Istimewa)
Lanjut menuju dua periode – NIVI berhasil kembalikan brand Tana Toraja sebagai daerah wisata. Pembangunan Tana Toraja maju pesat. Sekarang, Tana Toraja sudah punya bandara dan menjadi ikon wisata di nusantara.
menitindonesia, MAKALE – Membandingkan capaian hasil kerja pada sektor pariwisata antara mantan Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung periode 2010-2015 dengan Bupati Periode 2016-2021 Nicodemus Biringkanae yang berpasangan dengan Victor Datuan Batara. Perbedaannya antara langit dan bumi.
Capaian kerja Nicodemus dan Victor, dilihat dari fakta indeks pertumbuhan, sangat mencolok perbedaannya. Hal tersebut terlihat dari data jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Termasuk pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Periode Theofilus, jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja pada tahun 2014 hanya puluhan ribu wisatawan. Terdiri dari wisatawan mancanegara 20.159 orang, sementara wisatawan nusantara 60.069 pelancong. Lalu pada tahun 2016 terjadi penurunan dibanding tahun 2014 dari sektor wisatawan mancanegara, yakni 15.731 wisatawan asing. Sementara wisatawan nusantara terjadi peningkatan 82.767.
Lonjakan tertinggi pada periode pertama kepala daerah Nicodemus Biringkanae dan Victor Datuan Batara khususnya pada kategori wisatawan nusantara di mana pada tahun 2016 melonjak hingga jutaan lebih yakni, 1.056, 592. Dan wisatawan asing 20.271. Begitu pula pada tahun 2017, wisatawan asing meningkat mencapai 25,452 kemudian wisatawan nusantara 1.173, 183. Tahun berikut pada 2018, wisatawan asing 19. 422 lalu wisatawan nusantara sebanyak 1, 356, 279 pengunjung.
Rombongan wisatawan yang terdiri dari Pramugari beberapa waktu lalu berkunjung ke Tana Toraja. Mereka adalah Tamara, Ela, Rere dan Dessy serta Sam. Di Pasar Seni mereka sempat mampir hingga dua kali mencicipi aroma kopi serta melihat suasana di lokasi yang terletak tengah kota makale itu.
Tamara mengaku terkesan di Tana Toraja setelah mendatangi sejumlah obyek wisata serta berjalan jalan di sejumlah lokasi. “Di sini sangat bagus. Setelah dari obyek wisata, kita biasa mampir sambil nongkrong di pasar seni,” ujar Tamara.
Meningkatnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun tersebut dipastikan capaian PAD pada sektor wisata pun mengalami kenaikan. Melalui palopopos. Fajar.co.id edisi 21 Januari 2019 Kepala Dinas Pariwisata Tana Toraja, Rospita Napa, mengatakan, PAD 2018 mencapai kurang lebih Rp4,9 miliar.
Itu dicapai dari sembilan destinasi obyek wisata yang dikelola di Tana Toraja.
“Kenaikan PAD yang sangat signifikan itu di karenakan adanya kerja tim sesama OPD, sebab Pemda Tana Toraja berusaha meningkatkan pelayanan yang baik di
setiap objek wisata (OW),” ujar Rospita Napa, Sabtu, 19 Januari 2019.
Rospita juga mengungkapkan bahwa capaian PAD tahun 2018 mengalami kenaikan dibanding tahun 2017 mencapai Rp. 1,5 Milyar.
Dibandingkan dengan PAD Pariwisata Tator pada tahun 2012 dan 2013. Seperti yang pernah dimuat oleh SINDOnews.com edisi kamis 5 Desember 2013 hanya Rp. 240 juta. Menurut Kadisbudpar Tator pada saat itu, Jidon Sitohang hingga akhir November 2013 PAD wisata Tator hanya mencapai 240 jutaan, sementara tahun 2012 Rp 151 Juta.
Data tersebut menunjukkan, kinerja Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara jauh lebih memajukan Tator ketimbang Bupati sebelumnya. (aliamin)