Solidaritas regional – Sejak terjadi gempa di Sulawesi Barat dan Pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat lumpuh akibat gempa, Gubernur Sulawesi Selatan memberikan atensi yang besar terhadap kondisi di Sulbar pasca gempa. “Kami siapkan tempat bagi pengungsi bencana gempa dari Sulbar. Yang mau pulang ke kampungnya, juga akan kami pulangkan,” kata Prof Nurdin Abdullah.
menitindonesia, MAKASSAR – Korban gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), sebanyak 686 dievakuasi ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Gubernur Sulawesi Selatan Profesor Nurdin Abdullah mengatakan, para pengungsi diangkut secara bertahap oleh pesawat milik TNI AU.
“Adapun jumlah pengungsi yang telah tiba melalui Lanud Hasanuddin sampai 19 Januari 2021 sebanyak 686 orang. Ini kita lagi buka Asrama Haji. Tapi sebagian sudah dijemput pihak keluarga,” kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Rabu (20/1/2021) kemarin.
Dikatakan Nurdin, pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi penampungan untuk korban gempa di Majene dan Mamuju.
“Saya kira itu bagus juga, kecuali yang tidak ada keluarga mau mengungsi ke sini kita siapin asrama haji, saya sudah komunikasi dengan Kanwil Kemenag Sulsel untuk itu. Termasuk bagi pengungsi yang membutuhkan penanganan medis dan kesehatan,” ujarnya.
Siapkan perawatan bagi yang positif corona
Dia menambahkan, pengungsi wajib menjalani rapid test antigen sebelum memasuki tempat pengungsian.
“Jadi kita siapin klinik, bagi yang serius (positif) kita rujuk ke rumah sakit,” jelasnya.
Tak hanya di Asrama Haji, sebanyak 84 pengungsi ditampung di UPT Inang Matutu.
Dari jumlah itu, balita 11 orang, anak-anak 13 orang, remaja 17 orang, dan orang dewasa 43 orang.
“Rata-rata pengungsi masih trauma, sehingga dilakukan trauma healing oleh pekerja sosial dan tim psikososial. Selain itu juga anak-anak diberikan mainan edukatif selama di penampungan. Di lokasi juga sudah dibuka dapur umum,” tuturnya
Baca juga: UPDATE Gempa Sulbar: Korban Tewas Bertambah Jadi 89, 3 Orang Masih Hilang
Terdapat juga 28 orang yang terdiri 2 orang bayi dan dewasa 26 orang ditampung di Asrama Haji Sudiang.
Kemudian ada empat orang yang berasal dari satu keluarga ditampung di Swiss-Bell Hotel Makassar.
“Alasan dibawa ke sana karena hasil rapid antigen reaktif. Atas saran Kadis Kesehatan Sulsel untuk mencegah hal yang tidak diinginkan maka diisolasi terlebih dahulu sambil menunggu jadwal untuk tes swab PCR,” terangnya. #andiesse