Philip Patawari bersama sahabat seperjuangannya era 1998, Teten Masduki. (Foto: Its)
menitindonesia, MAKASSAR – Aktifis 98 Andi Mustamin Patawari alias Philip mengecam keras pernyataan oknum DPP KNPI yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menangkap pengusaha asal Kalimantan Haji Isam.
Philip menilai, pernyataan tersebut tidak berdasar sebab Haji Isam adalah pengusaha yang tidak terkait dengan pengelolaan uang negara.
“Pernyatan Ilham A Rasul yang mengatasnamakan diri OKK DPP KNPI, yang menyudutkan Haji Isam, pengusaha asal Bugis yang sukses di Kalamantan Selatan itu, out of conteks. Haji Isam itu bukan pekerja proyek pemerintah, usahanya tidak terkait dengan uang negara. Pengusaha seperti dia harus dijaga, justru dia membantu perekonomian negara,” kata Philip melalui keterangannya kepada media, Selasa (13/4/2021).
Dia menilai, pernyataan oknum pengurus KNPI tersebut, telah merusak nama baik KNPI karena menggunakan nama KNPI untuk tujuan tertentu yang tidak terkait dengan kepemudaan.
“KNPI yang sudah banyak versi ini, sebaiknya yang liar dibubarkan saja, dari pada berubah jadi organisasi yang gila urusan,” kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Bulukumba dari Fraksi PAN tiga periode itu.
Philip juga meminta KPK tak menanggapi desakan yang disampaikan oknum yang mengatasnamakan KNPI itu. Ia bilang, KPK adalah institusi hukum yang sangat kredibel, sehingga tidak elok jika didesak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menangkap orang yang belum tentu bersalah.
Ia menjelaskan, perkara yang ditangani KPK, tidak boleh ada pihak yang mencampuri upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK, apalagi mau menggurui KPK dan mendesak agar menangkap seseorng. “Itu sama saja melecehkan KPK,” ucap Philip.
Mantan Aktifis Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi (AMPD) di era 98, yang dulu ikut menduduki Gedung MPR RI pada tahun 1998 di Jakarta itu, mengaku sangat kesal dengan munculnya aktivis sempalan yang menggunakan segala cara demi kepentingan tertentu.
Dia juga mengaku kalau merasa terpanggil untuk membela Haji Isam karena melihat sosok pengusaha sukses asal Bugis itu sengaja mau dijatuhkan oleh orang-orang tertentu. Ada pihak, kata dia, yang tidak senang melihat kesuksesan yang dicapai Haji Isam yang beranjak dari bawah.
“Kalau terpaksa, kami siap turun ke jalan, karena kami yakin bahwa pengusaha pribumi seperti Haji Isam harus dibela. Apalagi usahanya dimulai dari bawah dan tidak terkait dengan proyek pemerintah atau uang negara,” pungkasnya. (andi ade zakaria)