menitindonesia, MAROS – Puluhan penggiat anti narkotika dari bewrbagtai organisasi di Maros menggelar kampanye “Lawan Narkoba” di kawasan kuliner Pantai Tak Berombak (PTB), Sabtu (26/5/2021).
Masing-masing penggiat anti narkoba yang meramaikan kampanye itu, yakni Granat Maros, Ikatan Anti Narkoba (Ikanara) Maros dan Pemuda Pancasila Maros. Mereka mengkampanyekan dampak negatif dari bahaya narkoba.
Ketua Ikanara Maros Muh Ikram mengatakan, kampanye yang mereka lakukan itu, selain mengajak masyarakat memerangi narkoba, juga menyampaikan menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19 yang masih menjadi wabah pandemi.
“Narkoba dan Covid-19 ini sama bahayanya. Kami turun melakukan kampanye hari ini niatnya untuk mengingatkan masyarakat, jangan sampai lengah dengan dua hal ini. Tidak ada satupun yang aman dengan ancaman Narkoba dan Covid,” kata Ikram.
Mereka juga melakukan pemasangan sejumlah spanduk ajakan untuk memerangi Narkoba, dan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjagga jarak (social distancing).
“Meskipun ada sekitar 50 orang yang ikut kampanye lawan narkoba ini, kami tidak membuat kerumunan. Kami ingin memperlihatkan kampanye ini sesuai protokol Kesehatan,” ucapnya.
Kampanye “Lawan Narkoba” untuk memperingati Hari Narkotika Internasional (HANI) 2021 pada Minggu (26/6), besok, di lokasi car free day kantor Bupati Maros.
“Insya Allah besok pagi akan kami lanjutkan di lokasi car free day untuk menggalang seribu tanda tangan warga untuk Bersama-sama mendukung Gerakan melawan Narkoba di Maros ini,” ujar Ikram.
Selain itu, Ikram juga menyoroti minimnya upaya penegak hukum hanya pemberantasan dan menyepelekan upaya pencegahan di tengah masyarakat. Alhasil, kata dia, kasus Narkoba di Indonesia bukannya malah berkurang, tapi justru makin besar.
“Selama ini mungkin semua pihak hanya tertuju pada penindakan atau pemberantasannya saja. Padahal hulunya itu ada di pencegahan dan ini yang tidak berjalan massif di tengah masyarakat kita. Kita bisa lihat saat ini kasus Narkoba bukan malah berkurang malah makin banyak,” ungkapnya.
Ikram berharap, Pemerintah Kabupaten Maros dan APH, juga memperhatikan tindakan pencegahan dengan melakukan sosialisasi dampak negatif narkoba kepada warga masyarakat, terutama generasi mudanya.
“Kami harap Pemerintah menyeimbangkan antara pencegahan dan pemberantasan. Seluruh lapisan Masyarakat harus dilibatkan penuh. Soalnya, Gerakan pencegahan seperti ini itu masih menjadi isu terbelakang dan minoritas,” pungkasnya. (roma)