menitindonesia, MAKASSAR – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT SCI Perseroda Sulsel, melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Lisensi Benih Jagung Hibrida antara Dirut Perseroda Ir Taufik Fachrudin dan Kepala Balitsereal Dr M Azarai, di Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros, Jumat (25/6/2021).
Naskah perjanjian yang ditandatangani antara Perseroda Sulsel dan Balitsereal Maros ini adalah Kerjasama Lisensi Jagung Hibrida untuk 2 varietas jagung hibrida, di mana Balitsereal akan menyediakan parents seed hasil pemurnian asli dari Balitsereal Maros untuk memenuhi kebutuhan usaha tani penangkaran benih jagung hibrida yang dilakukan oleh Perseroda Sulsel.
Dirut Unit Agribisnis Perseroda Dr Aerin Nizar, mengatakan, kerjasama ini adalah momentum bagi Perseroda Sulsel karena telah menjadi agen penting pembangunan pertanian Sulsel yang berperan kongkrit mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Perseroda sebagai BUMD yang 99% sahamnya dimiliki oleh Pemprov Sulsel, dalam berbisnis tentunya akan selalu lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat daripada kepentingan perusahaan,” kata Aerin Nizar.
Ia juga menambahkan, dalam bisnis perbenihan, Perseroda Sulsel bukanlah pemain baru karena sejak tahun lalu, juga sudah melakukan penangkaran dan produksi benih jagung hibrida di lahan 100 HA. Menurut Aerin, Perseroda menargetkan penambahan lahan penangkaran benih seluas 600 HA hingga tahun 2023.
“Unit Agribisnis Perseroda juga akan kembali bekerja sama dengan para petani mitra penangkar benih jagung hibrida di Sulsel,” ucapnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Dr Azarai menyampaikan, bahwa benih jagung hibrida hasil pemurnian Balitsereal Maros, sebagai contoh NASA-29 adalah varietas yang paling diminati karena tahan penyakit dan produksinya tinggi.
Doktor Pertanian alumnus Jepang ini mengatakan, salah satu perusahaan benih di Jawa Timur yang mengambil parents seed Balitsereal Maros, telah berhasil menangkar benih jagung hibrida dengan hasil panen tongkol benih F0 sebesar 9 – 10 ton per hektar.
“Sedangkan untuk hasil panen benih F1-nya dapat menghasilkan sampai dengan 13,5 ton per hektar, sehingga parents seed yang dikerjasamakan antara Perseroda dan Balitsereal ini, memiliki peluang bisnis yang sangat menjanjikan,” ujar Azhari.
Menanggapi pernyataan Azhari, Dirut Perseroda Ir Taufik Fachrudin menyampaikan kebanggaannya atas capaian unit usaha Agribisnis sepanjang tahun 2020-2021 ini. Dia berharap support dan asistensi lanjutan dari Balitsereal yang selama ini sudah terjalin.
“Dalam memproduksi benih asli hasil BUMD Sulsel ini, jaminan atas mutu dan keunggulan benih jagung hibrida menjadi focus perhatian kami untuk selalu dijaga agar hasil panen bisa optimal dan menguntungkan petani,” pungkas Taufik. (roma)