New York City

mantan anggota DPR RI
Oleh Mubha Kahar Muang
CATATAN tahun 1900 menyebutkan, kota ini memiliki lebih banyak orang Italia dibanding kota manapun di Italia kecuali Roma. Lebih banyak orang Polandia dibanding kota manapun di Polandia kecuali Warsawa. Di kota ini jumlah orang Irlandia sama banyaknya dengan di Dublin. Dan tak ada satupun kota di dunia yang memiliki orang Yahudi melampaui jumlah yang dimiliki kota ini. New York City.
Pada awalnya kota ini hanya dihuni oleh penduduk asli Amerika, Lenape. Pendudukan bangsa Eropa atas jazirah ini dimulai 3 September 1609 ketika Henry Hudson, seorang penjelajah berkebangsaan Inggris direkrut oleh Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) untuk mencari jalan ke Asia. Pelayaran tersebut menggunakan kapal Half Moon.
Hudson tidak pernah menemukan jalan menuju Asia, misi utama ekspedisinya. Ia tiba di Upper New York Bay, daratan tempat ia menemukan banyak populasi berang-berang (beaver), binatang pengerat yang hidup di air dan di darat. Pada masa itu bulu beaver banyak dicari untuk keperluan busana dan fashion yang sedang trend di Eropa. Tentu saja mahal, mungkin setara dengan penemuan rempah-rempah di belahan timur Bumi. Atas penemuan Hudson ini, Belanda kemudian memutuskan untuk membangun koloni di wilayah itu.
Jauh sebelum kedatangan Hudson, daratan Amerika bagian timur laut ini sesungguhnya sudah ditemukan. Seorang penjelajah Italia yang bekerja untuk Kerajaan Perancis, Giovanni da Verrazzano tahun 1524 mencatat, jazirah ini dihuni suku Lenape, penduduk asli Amerika. Giovanni menyebut tempat ini dengan nama Nouvelle Augouleme atau New Augouleme mengambil nama Raja Perancis, Pangeran Augouleme.
Pada 1614, lima tahun setelah pendaratan pertama Hudson, pendudukan Belanda atas daratan ini dimulai. Mereka mendirikan permukiman perdagangan bulu. Wilayah ini lalu berganti nama menjadi Nieuw-Amsterdam (New Amsterdam). Tahun 1626, Direktur Jenderal Kolonial Belanda Peter Minuit membeli pulau Manhattan dari suku Lenape seharga 60 guilder (senilai US$ 1.000 – tahun 2006), Tetapi ada yang meragukan kebenarannya mengatakan bahwa Manhattan dibeli hanya dengan harga US$ 24 dalam bentuk manik-manik kaca.
Nama New York mulai digunakan ketika kota dudukan Belanda ini menyerah kepada Inggris pada 1664. Nama ini diambil dari nama bangsawan dan penguasa Inggris untuk York dan Albany. Penyerahan wilayah kepada pihak Inggris dilakukan menyusul kekalahan Belanda dalam perang. Tetapi orang Belanda kembali menduduki kawasan ini pada 1673 dan menamainya New Orange. November 1674 Inggris dan Belanda melakukan tukar guling. Kawasan ini diserahkan kepada Inggris dan Belanda mendapatkan Suriname.
Dari sini sejarah panjang New York bermula. Pada awal kedatangan bangsa Eropa, penduduk Lenape diperkirakan berjumlah 15.000 jiwa. Jumlah itu berkurang drastis akibat wabah yang dibawa oleh bangsa Eropa. Tahun 1700 jumlah penduduk Lenape hanya tersisa 200 jiwa.
New York tumbuh menjadi pelabuhan dagang dan menjadi kota penting dalam sejarah pembentukan Amerika Serikat. Pada 1735, kota ini menjadi tempat pengadilan John Peter Zenger, seorang tokoh yang berjuang untuk kebebasan pers. Tahun 1754, Universitas Columbia didirikan di Lower Manhattan.
Selama revolusi Amerika, kota ini menjadi saksi peristiwa-peristiwa besar, seperti pembentukan Kongres Konfederasi dan penetapan New York City sebagai ibukota negara. Di kota ini juga dilakukan ratifikasi konstitusi Amerika Serikat dan pelantikan George Washington sebagai presiden pertama, 30 April 1789. Peristiwa penting lain adalah pembentukan Kongres dan Mahkamah Agung Amerika Serikat serta penyusunan Undang-Undang Hak asasi Amerika Serikat tahun 1789. Semua peristiwa penting lahirnya Amerika Serikat ini berlangsung di gedung Federal Hall di Wall Street New York City.
New York City yang berada di negara bagian New York, kini menjelma menjadi sebuah megapolitan. Tahun 2008 terdapat 5.538 bangunan tinggi dengan 50 pencakar langit setinggi di atas 200 meter. Kota ini memiliki taman kota seluas 110 kilometer persegi dan pantai untuk umum sepanjang 23 kilometer. Bersama London dan Tokyo, New York menjadi “pusat komando” ekonomi dunia. Karena perannya itu ekonomi New York menjadi ekonomi regional terbesar di AS dan ekonomi kota terbesar di dunia. Jumlah penduduknya sekitar 8,3 juta jiwa pada tahun 2009, 40% dari seluruh penduduk Negara Bagian New York.
Perkembangan spektakuler yang dicapai New York City bermula pada abad ke-19. Kota ini mengalami transformasi akibat imigrasi dan pembangunan melalui masterplan pembangunan bernama Commissioner’s Plan 1811. Tata jalanan kota diperluas untuk mencakup seluruh Manhattan. Tahun 1819 Kanal Eric dibuka, yang menghubungkan pelabuhan Atlantik dengan pasar pertanian yang luas di pedalaman Amerika bagian utara. Tahun 1898 City of New York moderen dibentuk dengan menyatukan pusat-pusat permukiman atau kota-kota yang masih terpisah seperti Brooklyn, County of New York, County of Richmond dan bagian barat County of Queens. Usaha konsolidasi tersebut berkembang pesat setelah New York City Subway, sistem kereta api bawah tanah, dibangun pada tahun 1904.
New York City kini dikenal sebagai kota multi-kultur. Sekitar 36% penduduknya lahir di luar negeri atau pendatang. Kota ini adalah rumah bagi komunitas Afro-Amerika (warga Amerika keturunan Afrika) dengan jumlah terbesar dibanding kota manapun di Amerika. Kota ini juga rumah bagi seperempat warga Asia-Selatan Amerika (warga Amerika keturunan India, Pakistan, Bangladesh). Tahun 2008 ada lebih dari 600.000 etnis Tionghoa, jumlah terbesar di luar Asia. Selain tentu saja komunitas dan warga Amerika asal Amerika Selatan yang masuk daftar sepuluh negara asal imigran terbesar yaitu Dominika, Jamaica, Guyana, Meksiko, Ekuador, Haiti, Trinidad dan Tobago, Kolombia. Selebihnya China dan Rusia.
New York juga dijuluki Capital of The World, ibu kota dunia. Di sini terdapat pusat keuangan dunia, Wall Street. Seruas jalan sepanjang 1.1 km yang membentang dari barat ke timur dari Broadway sampai South Street. Di sepanjang jalan ini terdapat New York Stock Exchange atau Bursa Saham New York dan Federal Reserve (The Fed) serta bangunan bersejarah Federal Hall.
Di kota ini juga terletak Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada 1949 di atas tanah 7 ha, hibah John D. Rockefeller II, resmi dibuka pada tahun 1951. Selain itu, di kota ini juga terdapat ikon Amerika Serikat yaitu Patung Liberty yang merupakan hadiah persahabatan dari bangsa Perancis untuk Amerika, diresmikan pada 28 Oktober 1886. Patung setinggi 93 meter ini didesain oleh Frederic Auguste Bartholdi dan dalam konstruksinya juga dibantu oleh Gustave Eiffel, pembangun menara Eiffel di Paris.
The Big Apple, adalah julukan lain bagi New York City. Kota ini memang pantas disebut sebagai ibu kota dunia. Hampir seluruh simbol kemajuan dunia terdapat di kota ini. Sebut misalnya Times Square, sebuah persimpangan jalan antara Broadway dan Seventh Avenue, yang merupakan persimpangan jalan tersibuk di dunia sehingga sering dijuluki The Crossroads of The World.
Apa yang dicapai New York saat ini, harus tetap diingat, bahwa pencarian dan penemuan wilayah, penguasaan atau penjajahan, dapat memajukan bahkan menjadikan wilayah terdepan di dunia sekalipun, tetapi semua itu dibangun di atas punahnya suku asli dan peradabannya pada masa lalu.

Jakarta, 1 Juni 2013