Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. (Foto: ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Plt Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan apresiasinya terhadap penanganan Covid-19 di Kota Makassar yang dilakukan Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto), pada rapat koordinasi dengan para kepala daerah dan Forkopimda secara virtual, Rabu (4/8/2021).
Hadir dalam rapat tersebut para bupati dan walikota serta Forkopimda Sulsel untuk membahas mengenai penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan yang akhir-akhir ini makin angka kasusnya semakin meningkat.
“Saya apresiasi wali kota Makassar yang berinisiatif melakukan koordinasi bersama bupati Gowa, membahas perpanjangan PPKM, karena level PPKM antara keduanya punya tingkat level yang berbeda,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap program isolasi mandiri apung terpadu bagi pasien Covid-19 tanpa gejala yang dicanangkan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
“Saya juga sangat mengapresiasi inisiatif Wali Kota Makassar menggunakan kapal Pelni KM Umsini sebagai tempat isolasi apung,” ujarnya.
Selain itu, Andi Sudirman juga meminta daerah lain di Sulsel, mengikuti langkah-langkah seperti yang telah dilakukan Danny Pomanto dalam menangani pandemi Covid-19., terutama dalam penyediaan tempat isolasi bagi warga yang terinfeksi Covid-19.
“Kita harap pemerintah kabupaten mengikuti langkah-langkah Pemkot Makassar dengan menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terpapar Covid 19, namun tetap mengacu pada manajemen tata kelola isolasi yang dibuat terintegrasi dengan Rumah Sakit,” jelasnya.
Di kesempatan itu, Danny Pomanto menjelaskan pengalaman Pemkot Makassar menangani Covid-19, sama halnya yang dialami 24 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan.
“Pasien ringan dan tanpa gejala, kami bawa ke kapal isolasi apung, sedangkan yang bergejala sedang dan berat kami rawat di RSUD Daya, di sana kita mempunyai Lab PCR yang mampu membaca 4 jenis Covid, termasuk varian Delta,” kuncinya.
Perjuangan memisahkan orang yang sakit dengan orang sehat melalui testing, treaching dan treatmen (3T), ujar Danny, tersempurnakan dengan adanya tim detector bersama TNI Polri yang berkunjung ke rumah rumah-rumah warga melakukan 3T.
“Saat ini, tingkat keterisian ICU dirumah sakit telah mencapai angka 90 persen, sehingga pihaknya telah menyiapkan 110 tempat tidur di RSUD Daya untuk menampung pasien bergejala sedang dan berat,” pungkasnya. (andi esse)