menitindonesia, MAKASSAR – Ketua Presidium Forum Alumni (FA) Universitas Hasanuddin (Unhas), Bahrianto Bachtiar mengklarifikasi terkait adanya kabar berhembus, bahwa sejumlah alumni Universitas Hasanuddin akan melakukan aksi unjuk rasa ke kediaman JK di Jalan Haji Bau, Makassar.
Rencana aksi demo ini, diduga terkait dengan kisruh pasca Mubeslub IKA Unhas di Jakarta yang dianggap bertentangan dengan AD ART IKA Unhas dan adanya penolakan terhadap hasil Mubeslub tersebut, termasuk penentuan lokasi Mubes.
“Tidak ada agenda kami dari Forum Alumni Unhas demo ke rumah JK. Yang kita rencanakan hanya mau datang ramai-ramai bersilaturahmi sekaligus menyampaikan kalau pelaksanaan Mubeslub IKA Unhas di Jakarta itu tidak sesuai AD ART, kami juga ingin meminta kepada Pak JK selaku Ketua IKA Unhas agar Mubes dilaksanakan di Makassar di bulan Desember nanti,” kata Bahrianto saat di konfirmasi, Senin (8/11/2021).
Ia juga menyebutkan, rumah JK itu, seperti rumah warga Bugis-Makassar, sudah sering dikunjungi ramai-ramai untuk bersilaturahmi dan menyampaikan pendapat. Bahrianto meminta agar orang sekeliling JK tidak baper jika ada alumni Unhas yang ingin bersilaturahmi ke Ketua IKA Unhas itu.
“Rumah Pak JK itu, rumah warga Bugis-Makassar. Unhas, HMI, Muhammadiyah, NU, Gereja-Gereja, semua biasa ramai-ramai ke sana. Itu sejak lama, jauh sebelum Pak JK berkiprah di pentas politik nasional. Jangan baper, tempatkan Pak JK dengan baik dan benar serta beradat,” ujar Bahrianto.
Di tempat yang berbeda, Anggota Presidium FA Unhas, Dr Arqam Azikin, menyampaikan bahwa sejumlah anggota Presidium FA Unhas memang berencana bersilaturahmi dengan Ketua Umum IKA Unhas, Jusuf Kalla. Adapun agenda yang ingin dibicarakan, kata dia, terkait dengan pelaksanaan Mubeslub IKA Unhas yang bertentangan dengan AD ART IKA Unhas.
“Kami mau menyampaikan alasan-alasan kami menolak hasil Mubeslub yang digelar PP IKA Unhas di Jakarta. Selain pelaksanaannya tidak sesuai AD ART IKA Unhas, juga lokasi ditetapkan di Jakarta sementara semua alumni dari nusantara menginginkan di Makassar,” ujar Arqam.
Pakar politik, pertahanan dan keamanan itu, juga berharap agar oknum Alumni yang memberikaan masukan dan memprakarsai Mubeslub di Jakarta, agar menyadari jika hal tersebut menimbulkan kegaduhan dan berpotensi memecah belah IKA Unhas menjadi dua kubu.
“Semua alumni Unhas harus menjaga nama baik Pak JK sebagai tokoh nasional dan juga diakui sebagai tokoh dunia. Kami tidak ingin IKA Unhas yang dipimpin Pak JK selama puluhan tahun terpecah. Makanya kami ingin menemuinya dan memberi solusi,” pungkas dosen komunikasi politik Universitas Muhammadiyah itu. (roma)