menitindonesia, MAKASSAR – Komisaris Utama PT Menit Indonesia Cerdas, Akbar Endra, menyampaikan materi pada acara pelatihan jusrnalistik yang mengangkat tema “Peran Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Dalam Perkembangan Media” yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Makassar di Hotel Marina, Jalan Penghibur, Kota Makassar, Senin (20/12/2021).
Akbar mendorong agar kader HMI bangkit dengan menuliskan gagasan-gagasan kebangsaan yang disebar tak hanya melalui portal milik LAPMI HMI Cabang Makassar, tapi juga tulisan-tulisan kader HMI, dapat disebar ke media-media mainstream.
“Semangat intelektual di kalangan mahasiswa harus dimulai dari banyak membaca dan membiasakan diri menulis. Mahasiswa harus bangkit dan menjadi influencer, sebab di era milenium, perkembangan teknologi informasi maju pesat,” kata Akbar Endra.
Lebih lanjut, mantan Anggota DPRD Kabupaten Maros dua periode itu, menjelaskan perkembangan sosial media saat ini, bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melontarkan gagasan-gagasannya dan menjalankan fungsinya sebagai agen of social control dan agen of change.
Selain itu, Akbar juga mengatakan, mahasiswa Islam harus cerdas memanfaatkan sosial media, tidak sekedar menjadikannya ajang aktualisasi diri, tetapi menjadi ajang untuk menginspirasi generasi dan bangsanya agar kelak, kader-kader HMI menjadi generasi yang dibanggakan oleh generasi akan datang.
“Mahasiswa harus menjadi aktivis, peduli dan peka terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya. Aktivis mahasiswa juga harus menguasai keterampilan jurnalistik. Dengan bekal itu, mahasiswa baru bisa disebut sebagai insan akademis, pencipta dan pengabdi,” ujarnya.
Materi yang disampaikan mantan aktivis 98 itu, diikuti oleh peserta dengan antusias. Pada sesi tanya jawab, salah seorang peserta menanyakan bagaimana seharusnya pers mahasiswa menyikapi maraknya praktik korupsi yang dilakukan oleh sejumlah oknum penyelenggara negara.
Menjawab pertanyaan tersebut, Akbar menyarankan agar aktivis pers mahasiswa menyajikan jurnalistik investigatif, tidak hanya menyampaikan kabar, tertapi pers yang dikelolah oleh mahasiswa, sebaiknya menyajikan investigatif reporting untuk membongkar berbagai modus korupsi.
“Kalau menemukan ada ketimpangan dan penyelewengan di sekitar kita, aktivis pers mahasiswa harus melakukan investigasi, menyajikan karya jurnalistik, juga bisa melaporkan kepada aparat penegak hukum untuk dilakukan penindakan. Jauh lebih tajam menulis dibanding berdemonstrasi. Tulisan jurnalistik memaparkan persoalan, dan mendekatkan pada solusi, sedangkan demonstrasi hanya menghasilkan berita dan kecaman,” ucap Akbar.
Sementara itu, Direktur LAMPI HMI Makassar, Arif Wangsa, mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan Akbar Endra pada acara tersebut, sebab Akbar pernah menjadi Sekretaris LAPMI HMI dan dikenal sebagai aktivis, orator dan sekaligus penulis yang piawai.
“Kita ingin agar bakat menulis senior-senior kami di HMI bisa ditularkan kepada kader HMI di masa sekarang,” pungkasnya. (andi ade zakaria)