menitindonesia, MAKASSAR – Tokoh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Nasional, Abdul Rahman Sappara, menyebut Komjen Pol Purn H Syafruddin, memiliki performa ketokohan menyerupai Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (JK).
Dia menilai santernya para calon presiden (Capres) potensial mencari figur tokoh dari kawasan timur Indonesia untuk digadang-gadang menjadi bakal calon wakil presiden, adalah hal yang wajar, karena ketokohan JK menjadi parameter untuk memenangkan Pilpres 2004 dan Pilpres 2014.
“Kalau Ganjar dan Anies sebagai bakal capres yang potensial melirik tokoh Indonesia Timur menjadi pendampingnya, itu sah-sah saja, karena memang geopolitik Pilpres, siapa yang didukung dari kawasan timur berpotensi menang,” kata Abdul Rahman Sappara saat ditemui di Makassar, Minggu (8/5/2022).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Pertahanan Nasional (Fortanas)–salah satu OKP wadah KNPI Pusat–itu, juga mengatakan, tokoh yang berasal dari Indonesia Timur yang memiliki potensi, sebenarnya banyak, bukan cuman mantan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman atau Syahrul Yasin Limpo yang saat ini menjabat Mentan RI.
Rahman Sappara menyebut nama mantan Waka Polri, Komjen Pol Purn H Syafruddin sebagai tokoh nasional yang memiliki kedekatan emosional dengan JK. Bahkan, kata dia, Syafruddin punya talenta yang menyerupai sepak terjang JK yang tidak berambisi untuk mendapatkan jabatan, tetapi terus bekerja memberi manfaat bagi kemanusiaan dan banyak membantu ummat.
“Legacy Pak Syafruddin saat menjabat Wakapolri, memberi privilage bagi hafids (penghafal) Al Quran untuk menjadi Anggota Polri. Begitu juga saat menjabat menteri PAN-RB, dia terus memperbaiki birokrasi pemerintah dengan mendorong ASN melakukan pelayanan yang mudah bagi masyarakat,” ujarnya.
Dia mengaku sangat terkesan dengan figur H Syafruddin. Menurutnya, meskipun Syafruddin tidak lagi menduduki jabatan di pemerintahan, tetapi pengaruhnya tidak luntur. Bahkan, kata dia, H Syafruddin lebih banyak memberikan perhatian kepada ummat, misalnya membangun ribuan Mesjid di berbagai pelosok nusantara.
“Pengaruh Pak Syaf itu masih kuat, malah bisa menjadi pemersatu suara ummat. Salah satu karya monumentalnya, yakni membangun museum Nabi Muhammad yang pertama ada di luar Arab Saudi. Sekarang pengaruh Pak Syaf semakin mendunia, terutama di negara muslim. Dia mempersatukan ummat di dunia,” ucap Rahman Sappara.
Dengan demikian, tokoh HMI di masa Orde Baru ini, menilai kalau kapasitas tokoh yang bisa merefresentasi JK adalah H Syafruddin.
Selain itu, lanjut Rahman Sappara, Syafruddin juga memiliki kedekatan khusus dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri. Bahkan dia mengungkapkan, salah satu orang yang menjadi operator JK untuk mengurus Jokowi masuk DKI adalah Syafruddin.
“Setahu saya, dia itu bolak-balik melakukan komunikasi dengan Megawati dan Taufik Kiemas saat JK mendorong Jokowi menjadi Gubernur DKI, hingga akhirnya Taufik Kiemas (almarhum) setuju mencalonkan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI. Termasuk Pak Syaf tokoh kunci saat pencalonan Jokowi berpasangan JK di Pilpres 2019. Jadi jangan lupakan sejarah, ada kingmaker dari setiap kejadian politik, salah satunya Pak Syaf,” ungkap Rahman Sappara.
Sebelumnya, di media ini, diberitakan pernyataan aktifis 98, Syamsir Anchi yang memunculkan nama Syafruddin sebagai tokoh yang juga layak menjadi representasi Indonesia Timur yang memiliki rekam jejak nasional dan internasional. Rahman Sappara pun mengundang wartawan menitindonesia.com untuk mendiskusikan tentang sosok Syafruddin.
“Saya sengaja mengundang wartawan, karena saya sangat mengagumi Pak Syafruddin. Publik harus tahu, kalau cucu Imam Lapeo dari Mandar itu, adalah tokoh yang layak diikuti karena karya dan prestasinya untuk bangsa,” pungkasnya. (roma)