Survei Prabowo Salip Ganjar, Peneliti LKP: Berkat Jokowi Effect

Foto Edit Jokowi dan Prabowo

menitindonesia, JAKARTA – Elektabilitas bakal calon presiden Prabowo Subianto, mengalami trend peningkatan. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesoa (LSI) Denny J merilis sudah berada di atas elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Anak buah Denny JA, Adjie Alfaradi, menuturkan surveinya digelar pada periode 3-14 Mei 2023 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Adjie mengaku, survei yang dilakukannya menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling.

BACA JUGA:
Banyak Anak Dieksploitasi di Jalanan, Anggota DPRD Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso Miris

“Hasil yang dicapai, Prabowo 33,9 persen, Ganjar Pranowo 31,9 persen dan Anies Baswedan 20,8 persen. Survei ini melibatkan 1200 responden, wawancara dilakukan tatap muka dengan kusioner, dengan margin eror sekitar 2,9 persen,” kata Adjie Alfaradi, di Kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).

BACA JUGA:
Presiden Jokowi Komentari Penahanan Menkoinfo Jhony G Plate, Surya Paloh: Masa Bodoh dengan Penggantinya

Sementara itu, Peneliti Lembaga Kajian Pembangunan (LKP), Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd, mengatakan trend peningkatan terhadap elektabilitas Prabowo Subianto belakangan yang dirilis beberapa lembaga survei, disebabkan beralihnya dukungan Jokowi dari Ganjar ke Prabowo.

BACA JUGA:
Ribuan Relawan Anies Baswedan se-Indonesia Kumpul di Jakarta, Wujudkan Perubahan Keadilan Sosial

“Publik sudah menangkap sikap jelas Presiden Jokowi yang mengisyaratkan mendukung Prabowo. Sikap Jokowi ini memberi effect terhadap elektabilitas Prabowo. Jadi kalau terjadi dua putaran, Prabowo melawan Ganjar, maka yang menang ya Prabowo,” ungkap Muhammad Asrul.
Selain itu, Muhammad Asrul juga menyebutkan, jika Jokowi kelihatan gesturnya jika sedang tidak nyaman dengan keputusan Ganjar yang lebih memasrahkan diri ke PDI Perjuangan ketimbang kepada Jokowi.
Padahal, ujar Muhammad Asrul, tanpa PDI Perjuangan Jokowi sudah menyiapkan kendaraan untuk pasangan Ganjar-Erick.
“Jokowi mungkin berpikir, jika dia balik ke Solo setelah tak lagi jadi presiden, Ganjar akan lebih banyak dikontrol oleh ‘merah’ ketimbang oleh Jokowi. Pasti Mega akan lebih leluasa mengatur Ganjar. Jokowi pasti disingkir, karena sejak jadi presiden, kurang memberi porsi kepada Mega,” tandasnya. (andi endeng)