Foto grafik survei: Hasil Survei beberapa lembaga survei. (sumber CNN Indonesia)
menitindonesia, JAKARTA – Litbang Kompas kembali merilis hasil survei capres pada Pilpres 2024 mendatang. Prabowo Subianto menang telak 52,9 persen dari Ganjar Pranowo 48,9 persen pada survei bulan Agustus 2023.
Suvei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode multistage random di 38 provinsi di Indonesia sejak 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Tingkat kepercayaan pada survei ini 95 persen dengan margin eror 2,65 persen.
Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Pasang Surut
Peneliti Yayasan Lembaga Kajian Pembangunan (YLKP) Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd, mengatakan elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar masih sangat tipis. Menurut dia, dari data survei yang pernah dirilis Litbang Kompas sejak periode 2022, posisi elektoral Prabowo dan Ganjar mengalami pasang surut.
“Pada awal 2022, dari survei Litbang Kompas, kalau dihadapkan dua capres, Prabowo 52,2 persen, Ganjar 47,8 persen. Setahun kemudian, awal Januari 2023, Ganjar 56,7 persen, Prabowo 43,3 persen. Ada pergeseran elektabilitas dalam kurun setahun,” kata Muhammad Asrul kepada jurnalis media ini di Makassar, Senin (21/8/2023).
Pada survei Kompas periode Agustus 2023, lanjut dia, jika head to head antara Prabowo vs Ganjar, menurut survei Litbang Kompas, pemenangnya adalah Prabowo 52,9 persen dan Ganjar 48,9 persen. “Ini angka survei yang labil, sebab pemenang Pilpres ini sangat dipengaruhi nilai tambah cawapresnya. Juga faktor tiga pasangan,” jelas Muhammad Asrul.
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ikhwan Maros ini, mengatakan, hampir dipastikan Pilpres 2024 nanti itu diikuti tiga pasangan calon, yakni Prabowo, Ganjar dan Anies Baswedan. “Anies jangan dipandang enteng, sebab elektabilitas dia sekarang sudah dua digit. Artinya ini angka untuk kuda hitam. Skenario dua putaran bisa terjadi,” ujar dia.
Kalau Prabowo-Erick, Ganjar-Sandi, Anies-AHY Baru Seru
Muhammad Asrul menambahkan, survei capres untuk saat ini sudah harus mengerucut pada tiga pasangan calon. “Jika hanya dua pasang, sulit dipetakan, sebab Pilpres berpotensi besar tiga pasangan calon. Kan kandidat sudah jelas, sisah simulasi wakil saja,” ujar alumni Universitas Islam Makassar (UIM) ini.
Ia pun menyebut tiga pasang capres yang berpotensi masuk di gelanggang Pilpres 2024 yaitu Prabowo Subianto – Erick Thohir yang diusung koalisi Gerindra, PKB, Golkar, PAN, PBB dan PSI; Ganjar Pranowo – Sandiaga Uno yang diusung PDI-P, PPP dan Perindo; serta Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diusung koalisi perubahan yang digawangi NasDem, Demokrat dan PKS.
“Kalau ini tiga pasangan capres, jelas berpotensi putaran kedua. Bisa jadi yang masuk Ganjar vs Anies atau Prabowo vs Anies atau Prabowo vs Ganjar. Itu kemungkinan yang bertarung di putaran kedua. Itu baru seru,” ucapnya.
Meskipun hasil survei ketiga kandidat ini masih pasang surut dan memiliki selisih angka yang tidak jauh, pengamat yang juga adalah jurnalis ini mengatakan, ketiga capres harus tepat memilih wakil mereka nanti. “Wakil sangat menentukan pemenang nanti. Wakil harus memiliki konstribusi elektoral, bukan semata-mata logistik saja,” tandas Asrul. (AE)