Imbangi Persaingan Geopolitik Dengan China, AS Akan Perkuat Persenjataan Vietnam

Foto: Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Presiden Vietnam Vo Van Thuong di Istana Kepresidenan di Hanoi pada 11 September. Nhac Nguyen—AFP/ Getty Images

menitindonesia, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meningkatkan hubungan diplomatiknya dengan Pemerintah Vietnam, negara tetangga Rapublik Indonesia. Biden membuka pembicaraan mengenai perjanjian transfer senjata secara besar-besaran dengan Vietnam.
Kerjasama diplomasi militer AS dengan Vietnam ini, bisa membuat Presiden China, Xi Jinping Murka. Sehingga memicu terjadinya ketegangan geopolitik antara AS dan dan China.
BACA JUGA:
Puluhan Ribu Warga Makassar Ikut Jalan Sehat Bersama AMIN
Dari penelusuran informasi Menit Indonesia, diketahui AS akan menjual armada jet tempur F-16 buatan AS untuk membantu Hanoi untuk menghadapi sengketa dengan Beijing di Laut China Selatan. Kemitraan AS-Vietnam ini, rencananya akan digelar tahun depan.
Dikutip dari Reuters, Minggu (24/9/2023), AS saat ini sedang menyusun pembiayaan khusus untuk senjata mahal tersebut. Pemerintahan Joe Biden ingin membantu Vietnam yang kekurangan uang untuk melepaskan diri dari ketergantungannya pada senjata buatan Rusia.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar dan Istri Sambangi Wajo, Begini Reaksi Warga
“Kami memiliki hubungan keamanan yang sangat produktif dan menjanjikan dengan Vietnam. Vietnam tertarik dengan peralatan militer AS, khususnya untuk membangtu memantau domain maritim mereka dengan lebih baik,” kata seorang otoritas AS.
Kesepakan senjata besar-besaran antara AS dan Vietnam dapat memperburuk hubungan kedua negara itu dengan China. Sengketa wilayah yang sudah lama berlangsung antara Vietnam dan China semakin memanas di Laut China Selatan.
Hal ini mendorong Vietnam untuk membangun pertahanan maritim yang lebih kuat. Namun, menurut pengamat keamanan internasional di Tokyo, Profesor Jeffrey Ordaniel, kesepakatan antara AS dan Vietnam bisa jadi rumit. “Vietnam mengembangkan kemampuan pertahanan asimetris, namun ingin melakukannya tanpa memicu respons dari China,”ujar dia.
Ordaniel mengatakan, Washington harus mengalihkan dana yang disisihkan untuk membiayai militer di Timur Tengah ke kawasan Indo-Pasifik, sehingga mitra seperti Vietnam, Filipina, dan Taiwan dapat membeli senjata yang mereka butuhkan untuk melawan Beijing.

AS Bantu Vietnam Dapatkan Apa Yang Diinginkan

Pemerintahan Biden mengatakan pihaknya berusaha menyeimbangkan persaingan geopolitik dengan China, termasuk di Pasifik, dan secara bertanggung jawab mengelola hubungan kedua negara adidaya tersebut.
Awal bulan ini, Vietnam meningkatkan status Washington ke mitra diplomatik tertinggi setelah kunjungan Presiden AS Joe Biden beberapa saat lalu. Perubahan haluan diplomatik ini menandai cairnya hubungan kedua negara hampir setengah abad setelah berakhirnya Perang Vietnam.
Vietnam menghabiskan sekitar $2 miliar setiap tahunnya untuk impor senjata. Washington optimis bahwa mereka dapat mengalihkan sebagian dari anggaran tersebut dalam jangka panjang untuk membeli senjata dari AS atau sekutu dan mitranya, terutama Korea Selatan dan India.
“Para pejabat Vietnam sadar betul bahwa mereka perlu memperketat pengeluaran. AS perlu memimpin upaya membantu Vietnam mendapatkan apa yang dibutuhkannya,” kata pejabat AS,” ujar pejabat AS. (*)