Kota Makassar Diakui Sangat Populer dalam Penerapan Smart City di Kalangan Komunitas Smart City

Tim Asesor Evaluasi Program Smart City Bertandan ke Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Makassar
menitindonesia, MAKASSAR – Tim Asesor Evaluasi Program Smart City memberikan pengakuan atas kepopuleran Kota Makassar dalam menerapkan konsep Sombere and Smart City sebagai implementasi Smart Governance.
Herry Abdul Azis, salah satu anggota tim, menyampaikan apresiasi tersebut pada evaluasi tahap II Program Gerakan Menuju Smart City pada Kota Makassar yang berlangsung semi daring di ruang rapat wakil wali kota Lt. 11 Balai Kota pada Selasa, (14/11/2023).
“Kota Makassar sangat populer dalam penerapan Smart City di kalangan komunitas Smart City,” ungkapnya. Selain itu, ia juga mengakui keberhasilan Pemerintah Kota Makassar dalam membranding ikon-ikon kota, seperti “Makassar Kota Makan Enak” dan “Lorong Wisata”. Terkagum dengan pencapaian itu, ia pun mempertanyakan tips dari Pemkot Makassar.
Berkesempatan menjawab pertanyaan tersebut, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Ismawaty Nur menyoroti kunci keberhasilan tersebut, yaitu leadership dari Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang memiliki komitmen kuat mencapai visi menjadikan Kota Makassar sebagai Sombere and Smart City.
“Kepala daerah kami kuat dalam komitmen itu akan mempengaruhi SKPD. Wali Kota betul-betul berusaha membranding Kota Makassar, karena semangatnya. Jadi kami juga bekerja keras. Bahkan, mendukung melalui program dan anggaran ini benar adanya,” ungkapnya.
Isma menjelaskan salah satu program unggulan Pemkot Makassar masa pemerintahan Danny Pomanto yakni Lorong Wisata. “Nah Lorong Wisata merupakan program kolaborasi antar seluruh SKPD seperti Dinas Koperasi membantu dalam pemberdayaan UMKM, Dinas Ketahanan Pangan memberdayakan Kelompok Wanita Tani yang ada di lorong. Dampaknya masyarakat lorong bisa berdaya,” ucapnya.
Dikatakan, Lorong wisata juga memiliki layanan e-government seperti CCTV Lorong, WiFi Gratis. Bahkan, dalam mendukung Makassar Metaverse (Makaverse) lorong wisata di Makassar dapat dikunjungi melalui VR.
“Makassar telah membuat lingkungan virtual di lorong wisata tujuannya sebagai informasi awal bagi turis, sebelum ke kota Makassar mendapatkan gambaran lorong wisata yang ada di kota makassar. Itu kami sudah buat,” jelasnya.
Selain itu kata Isma, beberapa program SPBE seperti inkubator UMKM, Dottoro ta, layanan pajak terintegrasi (Pakinta), dan program lainnya, sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kota Makassar dalam mewujudkan Makassar Smart City.
Ia menekankan bahwa keberhasilan Pemkot Makassar dalam menerapkan konsep Smart City berdampak positif, termasuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penurunan inflasi yang melampaui tingkat nasional. Dan apaian Smart City telah menghasilkan lingkungan di Kota Makassar yang inklusif, ramah, dan menguntungkan bagi seluruh masyarakatnya. (*)