menitindonesia, MAROS – Sekretaris Daerah Kabupaten Maros Andi Davied Syamsuddin, membuka aksi rembuk stuntinting di Baruga B, Kantor Bupati Maros, Jumat (15/3/2023).
Dalam sambutannya, Andi Davied menyampaikan, stunting merupakan urusan kesehatan yang bersifat esensial dan berdampak jangka panjang. Sehingga, untuk menanganinya, kata dia, harus melibatkan banyak pihak dan banyak aspek secara berkelanjutan.
BACA JUGA:
Sulsel Terbanyak di Tingkat Nasional Raih Adipura
“Itervensi penanganan stunting perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan terpadu dari semua stakeholder yang ada di Maros,” kata Andi Davied Syamsuddin.
BACA JUGA:
Sulsel Keciprat Dana IJD Rp900 Miliar, Pemerintah Pusat Percepat Konektivitas Jalan Daerah
Selain itu, ia juga mengingatkan target nasional hingga tahun 2024, yakni menurunkan prevelensi stunting hingga 14 persen. “Saat ini, masih dikisaran angka 30,1 persen,” katanya. “Target untuk Maros tahun 2024 yakni 18,6 persen.”
Untuk mencapai target itu, lanjut Andi Davies, ia mengimbau semua pihak untuk tidak saling lembar tanggung jawab dan menjadi misi ini sebagai tanggungjawab bersama seluruh stakeholder. “Jadi ini bukan hanya tanggungjawab Dinas Kesehatan atau Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana. Tapi ini harus menjadi tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
(asrul nurdin)