Peneliti LKP Sebut Najmuddin, Rudianto Lallo dan Udhin Malik Bakal Jadi ‘Energi Baru’ di Pilwalkot Makassar

FOTO: dr Udhin Malik, Rudianto Lallo dan Najmuddin. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Politikus Partai Gerindra Provinsi Sulawesi Selatan, H. Najmuddin, mendadak populer di Kota Makassar. Peneliti pada Yayasan Lembaga Kajian Pembangunan (LKP), Muhammad Asrul Nurdin, S.Pd., menyebut Najmuddin berpotensi masuk bursa kandidat di Pilkada Wali Kota (Pilwalkot) Makassar, November 2024, mendatang.
Muhammad Asrul mengaku tertarik mengamati sepak terjang politik Najmuddin. Meski gagal lolos ke Senayan di Dapil Sulsel 1 DPR RI, sebagai politisi baru, ujar dia, Najmudin berhasil mencuri perhatian publik di Makassar saat Pilpres 2024.
BACA JUGA:
Target Operasi AHY 2024: Bidik 82 Kasus Mafia Tanah Yang Rugikan Negara Triliunan
“Tidak mudah menurunkan massa ratusan ribu mengikuti jalan santai untuk mendukung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran di Makassar. Apalagi tanpa embel-embel kekuasaan. Ini lompatan politik melampaui kepasitas politisi senior. Publik pun bertanya siapa ini Najmuddin?” kata Muhammad Asrul saat dimintai komentarnya, Senin (18/3/2024)
Dalam situasi politik seperti saat ini, ujar dia, figur Najmuddin sulit dibendung jika ia ikut bermain dalam kontestasi Pilkada. Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini bilang, sesuai pengamatannya, yang ingin dicapai Najmuddin dalam berpolitik bukan kekuasaan, tetapi ia ingin mengeluarkan potensi yang dimilikinya (self actualization).
“Dia sudah selesai dengan urusan dirinya. Politik bagi dia hanya self actualization needs. Menyalurkan potensi dirinya untuk memberi manfaat kepada masyarakat,” ujar Asrul.
Selain Najmuddin, ia juga menyebut Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo sebagai tokoh yang memiliki kharisma dan sangat berpotensi masuk dalam pusaran Pilkada Makassar. “Dia petarung sejati. Rudianto berhasil membentuk brand dirinya sebagai ‘Anak Rakyat’,” katanya.
BACA JUGA:
Pj Ketua TP PKK Sulsel Apresiasi Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Bulan Ramadan
Muhammad Asrul mengatakan, tanpa kekuatan uang, Rudianto Lallo telah dicintai banyak orang, terutama kalangan menengah ke bawah. “Di Pileg kemarin, Rudi dapat suara besar 97 ribu. Tapi tidak lolos karena kalah jumlah suaranya dengan Fatmawati Rusdi, dan NasDem hanya dapat 1 kursi di Sulsel 1,” ujar Asrul.
Capaian suara Rudianto Lallo di Pileg ini, ujar dia, bisa jadi modal politik Rudianto bertarung di Pilkada nanti. “Jika Rudianto bertemu pasangan yang tepat, yang memiliki kekuatan logistik, maka peluangnya memenangkan Pilkada Makassar sangat terbuka,” ujar Asrul.
Ia menyarankan, Partai NasDem dan Partai Gerindra menjajaki komunikasi untuk mempertemukan kadernya yang handal. Di Makassar, ujar Asrul, banyak kader partai yang handal.
“Dari PDI-P ada Dokter Udhin Malik, dari Demokrat ada Fatmawati Wahyudi, dari Gerindra, ya Najmuddin, dari NasDem ada Fatmawati Rusdi dan Rudi Lallo. Ini semua energi baru. Sangat berpotensi di Pilkada. Ini yang jadi PR para elit parpol, mau tidak berdayakan kadernya,” kata dia.
Asrul mengaku tertarik mengamati dinamika politik di NasDem pasca Pileg 2024. Menurut dia, elektabilitas pribadi Fatmawari Rusdi dan Rudianto Lallo, menunjukkan kualitas dua orang kader NasDem itu.
“Kalau Fatmawati yang maju di Pilwalkot, kan Rudianto Lallo PAW dia sebagai Anggota DPR RI terpilih. Sebaliknya, jika Fatmawati Rusdi tidak maju, kader NasDem yang terserap survei, selain Fatma kan hanya Rudi. Ini yang menarik diamati,” ucap dia. (AE)