menitindonesia, JAKARTA – Dewan Pakar Partai Amanat Nasion (PAN) Drajat Wibowo, memberikan garansi terhadap sosok Letjen TNI (Purn) Sjarfrie Sjamsoeddin terkait adanya suara penolakan kepada Sjafrie oleh segelintir orang yang menamakan diri “Masyarakat Papua Anti Toxic Orde Baru”.
Drajat Wibowo membantah tudingan mereka bahwa Sjarie adalah bagian dari Orde Baru dan dianggap tidak layak untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Menurut Drajat, penolakan kepada Sjafrie oleh “Masyarakat Papua Anti Toxic Orde Baru” dalam video yang disebarkan itu, tidak sesuai dengan kenyataan.
“Dalam pemerintahan Presiden Megawati Sjafrie dipercaya sebagai Kapuspen TNI, dalam pemerintahan Presiden SBY, dia dipercaya sebagai Sekjan Dephan dan Wakil Menteri Pertahanan. Zaman pemerintahan Presiden Jokowi, Sjafrie menjadi Asisten Khusus Menteri Pertahanan,” kata Drajat, dikutip Sabtu (11/5/2024).
Dia menegaskan, Sjafrie Sjamsoeddin tidak memiliki riwayat negative dalam karier pemerintahannya. Drajat menyinggung, rekam jejak keluarga Sjafrie pun ikut dipantau seiring sejumlah jabatan strategis yang pernah diembannya.
Sebagai mantan Ketua DISK BIN, Drajat menyinggung bahwa dirinya pernah pernah menginteli Sjafrie dan jejak anggota keluarga Sjafrie pun dipantau seiring jabatan strategis yang pernah diembannya.
“Saya tahu betul, untuk jabatan-jabatan strategis itu orang wajib lolos uji intelijen BIN. Yang diintelin bukan hanya pekerjaannya, tapi rekam jejak pribadi dan keluarganya juga. Jika ada catatan negative pasti toxic dan berbahaya bagi NKRI, tidak mungkin lolos,” kata Drajat yang juga Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, itu.
Mengenai rekam jejak Sjafrie saat berkarier di pemerintahan, Drajat mengatakan Sjafrie Sjamsoeddin tergolong bersih dan menilai dia layak turut terlibat dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
“Dengan alasan di atas, Bang Sjafrie sangat kompeten dan layak untuk diberi amanat oleh presiden terpilih, Prabowo-Gibran nantinya,” ujar Drajat.