Krisis Lahan Makam di Makassar, Pemkot Siapkan Anggaran Rp 10 Miliar

Suasana Pemakaman di salah satu TPU di Makassar (Ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Kota Makassar menghadapi darurat lahan pemakaman. Pertumbuhan penduduk yang pesat setiap tahunnya membuat kapasitas lahan makam semakin terbatas.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar, menyatakan pemkot saat ini membutuhkan lahan tambahan seluas 1 hektare untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Kondisi sekarang memang urgent. Kami butuh setidaknya satu hektare untuk mengakomodasi permintaan masyarakat,” ujar Ferdy, Selasa (7/1/2024).
Saat ini, Makassar mengelola enam Tempat Pemakaman Umum (TPU) aktif, seperti TPU Islam Paropo, TPU Beroanging, TPU Islam Panaikang, TPU Kristen Panakkukang, TPU Kristen Pannara, dan TPU Islam Dadi.

BACA JUGA:
Makassar Krisis Lahan Pemakaman, DPRD Desak Percepatan Pemulihan

Namun, daya tampung TPU tersebut hampir penuh. Bahkan, TPU Sudiang yang selama ini menjadi andalan, diperkirakan akan kehabisan ruang dalam waktu 1 hingga 1,5 bulan mendatang.
Sebagai langkah darurat, Pemkot Makassar mulai menerapkan sistem makam tumpang, yakni memakamkan jenazah baru di atas makam lama.
Kebijakan ini tetap mengacu pada peraturan dan memperhatikan aspek kemanusiaan. Selain itu, lahan makam yang tidak dikunjungi selama lebih dari 50 tahun dapat digunakan kembali dengan persetujuan pihak terkait.
“Ada solusi seperti memanfaatkan makam lama yang sudah tidak dikunjungi keluarga. Namun, langkah ini tetap kami lakukan secara bijaksana,” kata Ferdy.
Untuk mengatasi krisis ini, Pemkot Makassar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar pada tahun 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan baru demi memastikan kebutuhan pemakaman dapat terpenuhi hingga beberapa tahun ke depan.
“Tahun 2025, kami akan mulai membuka lahan pemakaman baru. Ini langkah strategis untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,” imbuhnya.
Dengan upaya ini, Pemkot Makassar berharap mampu mengurangi tekanan pada TPU yang ada dan memberikan solusi jangka panjang untuk kebutuhan lahan pemakaman. Namun, dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, pencarian solusi inovatif tetap menjadi kebutuhan mendesak bagi kota ini.