menitindonesia, MAROS – Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bantimurung, Maros, mengeluhkan kenaikan tarif air bersih yang mulai diberlakukan sejak Januari 2025.
Pasalnya, kenaikan tarif ini tidak diiringi dengan peningkatan kualitas layanan. Justru, banyak pelanggan mengeluh jika air PDAM sering tidak mengalir saat siang hari. Kalaupun mengalir, kondisinya keruh dan tidak layak digunakan.
Bahar, salah satu pelanggan PDAM Maros, mengungkapkan kesulitannya menghadapi kondisi air yang hanya mengalir di waktu tertentu.
“Kadang kita mau beraktivitas, ternyata air tidak mengalir. Kadang harus menunggu tengah malam dulu, baru mengalir airnya,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).
BACA JUGA:
Biaya Operasional Membengkak, PDAM Maros Naikkan Tarif Berkala Hingga 2027
Selain harus menunggu lama untuk menampung air, Bahar juga beberapa kali menemukan air yang mengalir justru berwarna cokelat dan tidak bisa digunakan.
“Seperti kemarin, air yang mengalir itu keruh, warna cokelat, tidak bisa dipakai. Terpaksa saya pakai air galon untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Selain kualitas layanan yang buruk, pelanggan juga merasa keberatan dengan kenaikan tarif air. Bahar berpendapat bahwa kenaikan tarif seharusnya diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan.
BACA JUGA:
Dinilai Lebih Irit, Pemkab Maros Pilih Rental Randis Untuk Wakil Bupati dan Para Kadis