Dikerjakan Empat Tahun Lalu, Plafon SDN di Mandai Ambruk Tanpa Sebab

Suasana ruang kelas SDN 104 Inpres Makkaraeng, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros yang ambruk, Senin (21/4/2025) sore.

menitindonesia, MAROS – Sebuah insiden terjadi di SDN 104 Inpres Makkaraeng, Kecamatan Mandai. Salah satu ruang kelas di sekolah tersebut mengalami kerusakan serius setelah plafon bangunan mendadak ambruk pada Senin sore, sekitar pukul 15.35 Wita kemarin.
Plafon yang runtuh tampak menjuntai hingga hampir menyentuh lantai, dengan serpihan panel dan rangka baja ringan berserakan di atas meja-meja belajar. Ruang yang biasanya dipenuhi suara siswa kini berubah menjadi area rawan bahaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah, Jumedia, mengungkapkan,  plafon tersebut berasal dari bangunan yang relatif baru berusia sekitar empat tahun. Namun ia tak menampik beberapa bagian lain dari bangunan sekolah memang sudah dalam kondisi memprihatinkan.
“Plafonnya baru empat tahun, tapi kami akui ada beberapa bagian sekolah yang sudah tak layak pakai,” katanya, Selasa (22/04/2025).

BACA JUGA:
Komisi II DPRD Maros Turun Menyelesaikan Polemik Pasar Subuh di BSM

Beruntung, kejadian berlangsung di luar jam belajar sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Namun insiden ini tetap menjadi peringatan keras akan pentingnya pemeriksaan berkala terhadap sarana pendidikan.
Sebagai langkah awal, pihak sekolah segera mengirim pekerja untuk membersihkan puing-puing demi menghindari potensi bahaya lebih lanjut. Kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu masih tetap berlangsung di ruangan yang sama.

BACA JUGA:
Gegara Smartboard dan Diskon Hotel, Tiga Pejabat Disdik Makassar Dicopot

“Untuk sementara tetap digunakan. Tapi begitu proses perbaikan dimulai, siswa akan kami pindahkan ke ruang lain agar lebih aman,” ujar Jumedia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros, Zainuddin mengatakan rehabilitasi Plafon ini sepaket dengan beberapa item lainnya, dikerjakan oleh CV Ichsan Jaya.
“Rehabilitasi peruangan dulu ini sudah termasuk ganti atap, ganti kuda-kuda, plafon, lantai dan lain-lain,” bebernya.
Ia menuturkan ada 4 ruang kelas yang dibenahi saat ini, dengan anggaran Rp150 juta tiap ruang kelasnya. Ia menuturkan belum mengetahui pasti penyebab ambruknya plafon ruang kelas ini.
Kini, pihaknya pun telah turun langsung untuk survey kondisi terkini ruang kelas tersebut.
“Sudah ada tim yang turun periksa dan kerjakan perbaikan. Kalau untuk perbaikan plafon dan rangka kemungkinan butuh Rp15 juta,” tutupnya.