menitindonesia, MAKASSAR – Seorang bayi laki-laki berusia dua bulan ditemukan tewas dengan luka parah di bagian kepala, diduga akibat dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri, di sebuah rumah di Jalan Pampang II Lorong 5, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Jumat malam (4/7/2025) kemarin.
Pelaku berinisial N (25), yang merupakan ibu kandung korban, kini telah diamankan oleh Unit Reserse Kriminal Polsek Panakkukang untuk menjalani pemeriksaan intensif.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 20.00 WITA. Saat tim tiba di lokasi, bayi sudah dilarikan ke RS Ibnu Sina. Hasil dari olah TKP dan keterangan awal saksi mengarah pada dugaan kekerasan oleh ibu korban,” kata Kapolsek Panakkukang, AKP Aris Satrio Sujatmiko.
Berdasarkan keterangan Markisa M Daeng Bau (50), nenek korban yang tinggal serumah, peristiwa tragis itu terjadi saat dirinya tengah menonton televisi di ruang tamu. Ia melihat pelaku masuk ke dapur untuk membuat susu, lalu kembali ke kamar. Namun, tangisan sang bayi tak kunjung reda.
“Saya khawatir, jadi saya mau masuk ke kamar. Tapi dia (N) marah, tidak izinkan saya masuk. Karena takut ribut, saya keluar sebentar pinjam hotspot ke tetangga,” ungkap Markisa kepada wartawan.
Beberapa menit kemudian, N keluar kamar dalam kondisi panik dan membawa bayinya yang telah berlumuran darah.
“Pelaku langsung panik. Bayinya dibawa ke RS Ibnu Sina, tapi sudah tidak tertolong,” tambahnya.
Dugaan sementara, pelaku memukul kepala bayi dengan toples, berdasarkan keterangan warga dan kondisi korban saat dibawa ke rumah sakit.
“Kami juga menurunkan tim Inafis Polrestabes Makassar untuk olah TKP dan mengumpulkan barang bukti. Saat ini motif masih kami dalami,” kata AKP Aris.
Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Pampang, Haris, yang turut hadir di RS Ibnu Sina, membenarkan kejadian tersebut.
“Iya, benar terjadi di Pampang II Lorong 5. Korban bayi laki-laki, umur dua bulan. Ibunya diduga pelaku,” ujar Haris.
Hingga saat ini, aparat masih menyelidiki motif pelaku melakukan tindakan kekerasan tersebut. Sementara warga sekitar masih shock atas kejadian yang menggegerkan lingkungan tersebut.
“Ini sangat menyedihkan. Kami berharap proses hukum berjalan adil dan pelaku mendapat penanganan, baik secara hukum maupun psikologis,” tutup Haris.