Survei Menit Indonesia merekam aspirasi alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) terhadap kandidat rektor periode 2026–2030. Hasil survei ini memberikan gambaran objektif tentang dinamika dukungan alumni, menggunakan metode ilmiah dan sampling representatif, tanpa bermaksud memengaruhi suara senat guru besar Unhas.
menitindonesia, MAKASSAR – Dukungan alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) terhadap kandidat rektor periode 2026–2030 semakin mengerucut. Survei yang dilakukan Tim Riset Menit Indonesia menempatkan Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K)., M.MedEd sebagai kandidat terkuat dengan dukungan mayoritas alumni, melampaui 50 persen.
Direktur Utama PT Menit Indonesia Cerdas, Andi Besse Nabila Saskia, menegaskan bahwa survei ini bukan upaya memengaruhi keputusan senat guru besar Unhas, melainkan potret suara hati alumni.
“Kami ingin menghadirkan gambaran objektif bagaimana alumni melihat para kandidat. Survei ini ilmiah, dilakukan dengan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan, dan murni bertujuan mendengar aspirasi alumni,” ujar Nabila, Minggu (21/9/2025).
Metodologi dan Hasil Survei
Adapun survei ini dilaksanakan pada bulan 15 – 30 Agustus 2025, dengan menyerap 500 responden alumni Unhas lintas fakultas dan angkatan, dengan metode: kuesioner online dan wawancara terbatas, sampling: stratified random sampling (berdasarkan fakultas, angkatan, domisili), tingkat kepercayaan: 95%, margin of error: ±3,5%.
Hasil Survei dukungan alumni, yakni: Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K)., M.MedEd – 52%, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc – 25%, dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed., Ph.D – 9%, Prof. Dr. Sukardi Weda, SS., M.Hum., M.Pd., M.Si., MM., M.Sos.I, MA. – 7%, Prof. Ir. Muhammad Iqbal Djawad, M.Sc., Ph.D – 4%, Dr. Ir. Zulfajri Basri Hasanuddin, M.Eng. – 3%.
Evaluasi Kinerja Incumbent
Hasil survei juga merekam tingkat kepuasan alumni terhadap kepemimpinan Prof. Jamaluddin Jompa yang kini masih menjabat sebagai Rektor Unhas. Tingkat kepuasan alumni tercatat hanya 58%, angka yang dianggap belum luar biasa.
“Sebagai incumbent, Prof Jamaluddin memang punya basis dukungan, tapi catatan kritisnya adalah tingkat kepuasan alumni yang belum mencapai 60%. Ini memberi ruang bagi kandidat lain, terutama Prof Budu, untuk tampil lebih meyakinkan,” jelas Nabila.
Untuk kembali bersaing merebut kursi Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa dituntut memperkuat basis dukungannya di akar rumput kampus. Menurut Nabila, upaya merangkul alumni serta membangun komunikasi dengan para Guru Besar Unhas menjadi langkah penting untuk memperbaiki citra yang sempat melekat pada pemilihan sebelumnya, ketika dirinya dinilai sebagai titipan Nadiem Makarim dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Analisis Tren Dukungan
Prof Budu unggul berkat basis kuat di kalangan alumni kedokteran dan jaringan profesi kesehatan, serta dipersepsikan mampu membawa visi baru bagi Unhas.
Prof Jamaluddin Jompa tetap menjadi pesaing utama, namun posisinya sebagai incumbent sangat berpotensi meraih dukungan besar di menit-menit akhir pemilihan nanti.
Kandidat lain masih berada di bawah 10%, meski tetap memiliki ceruk dukungan spesifik dari rumpun sosial-humaniora, teknik, dan perikanan.
Catatan Survei
Nabila menutup dengan menegaskan bahwa suara alumni memang bukan faktor penentu dalam pemilihan rektor.
“Namun, aspirasi alumni adalah energi moral yang penting bagi atmosfer akademik Unhas. Hasil survei ini adalah refleksi dari suara mereka yang layak menjadi perhatian,” pungkasnya. (*)