Ekspor Perdana CV Harvest Green Global Agriculture Tembus Pasar Vietnam: Sinergi Instansi Dorong Produk Sulsel ke Dunia

Ekspor perdana CV Harvest Green Global Agriculture ke Vietnam menandai babak baru semangat anak muda Sulsel dalam membawa produk pertanian Indonesia ke pentas dunia.
  • Makassar kembali menorehkan sejarah baru. CV Harvest Green Global Agriculture resmi melepas ekspor perdana 60.000 butir kelapa ke Vietnam, hasil kolaborasi lintas instansi — Bea dan Cukai Makassar, Karantina Sulsel, Export Center, dan Bank Mandiri — yang membuktikan potensi besar produk pertanian Indonesia di kancah global.
menitindonesia, MAKASSAR — Momen bersejarah terjadi di Kota Makassar dengan terlaksananya pelepasan ekspor perdana CV Harvest Green Global Agriculture, sebuah perusahaan rintisan anak muda Sulawesi Selatan yang kini menembus pasar internasional.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan, Kepala Kantor Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Makassar, Tenaga Ahli Export Center Makassar, Pimpinan Bank Mandiri Makassar, serta jajaran Direktur dan Komisaris CV Harvest Green Global Agriculture, di kantor Bea Cukai Makassar, Senin (13/10/2025).
BACA JUGA:
Ribuan Anak Antusias Ikut Gerakan Gemar Makan Telur di Momen HUT ke-356 Sulsel
Dalam sambutannya, Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulsel Ir. Sitti Chadidjah, M.Si., menegaskan bahwa momentum ekspor perdana ini menjadi bukti nyata daya saing produk pertanian Sulawesi Selatan.
“Kelapa bukan hanya hasil bumi semata, melainkan simbol kerja keras petani, hasil sinergi antarinstansi, dan wujud nyata kontribusi daerah terhadap perekonomian nasional,” Sitti Chadidjah.
Ia menambahkan bahwa Badan Karantina Indonesia, melalui Karantina Sulsel, berperan penting dalam memastikan setiap produk ekspor aman, sehat, dan memenuhi standar internasional. “Dengan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, ekspor dari Sulsel akan terus meningkat, tak hanya ke Vietnam, tapi juga ke berbagai negara lainnya,” imbuhnya optimis.

Bea Cukai: Fasilitator Perdagangan yang Mendorong Pertumbuhan

Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar Ade Irawan, menyampaikan kebanggaan atas peran instansinya dalam pencapaian ini.
“Alhamdulillah, hari ini menjadi tonggak bersejarah dengan terlaksananya pelepasan ekspor perdana CV Harvest Green Global Agriculture, yang salah satunya mengirim 60.000 butir kelapa ke Vietnam. Bea dan Cukai hadir bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga fasilitator perdagangan yang berkomitmen memberikan kemudahan bagi pelaku ekspor agar semakin tumbuh dan membanggakan,” tuturnya.
IMG 20251014 WA0027 11zon e1760455171748
Komut CV Harves Andi Besse Nabila Saskia dan Dirut Alfian Sabir

Cerita Inspiratif dari Anak Muda Sulsel

Direktur CV Harvest Green Global Agriculture, Alfyan Sabir Narsum, turut berbagi kisah inspiratif perjalanan bisnisnya.
“Perjalanan kami tidak mudah. Dari pengurusan legalitas, proses ekspor, hingga keterbatasan modal — semua kami hadapi dengan tekad dan kerja keras. Hari ini adalah bukti bahwa mimpi bisa diwujudkan dengan semangat pantang menyerah,” Alfyan penuh haru.
BACA JUGA:
Ribuan Anak Antusias Ikut Gerakan Gemar Makan Telur di Momen HUT ke-356 Sulsel
Ia menegaskan bahwa CV Harvest Green Global Agriculture kini berdiri sebagai simbol kebangkitan generasi muda Sulsel yang percaya diri bersaing di pasar global.
Sebagai penutup, Komisaris CV Harvest Green Global Agriculture, Andi Besse Nabila Saskia, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung.
“Langkah bisnis, ini juga soal semangat anak muda yang percaya bahwa produk Indonesia mampu bersaing di dunia. Mari terus tumbuh bersama, membawa hasil bumi Indonesia semakin dikenal dan dihargai,” kata dia.
Ekspor perdana ini, ujar Andi Besse, merupakan refleksi nyata bagaimana kolaborasi antarinstansi, inovasi anak muda, dan dukungan lembaga keuangan mampu menciptakan lompatan ekonomi baru dari daerah.
Makassar, melalui CV Harvest Green Global Agriculture, telah menunjukkan bahwa produk lokal bisa menembus global — asal dikelola dengan komitmen, integritas, dan sinergi lintas sektor. (asrul nurdin)