Heboh soal meme survei – Eep Saefulloh Fatah melakukan klarifikasi atas pemberitaan yang menyudutkan PolMark Indonesia soal meme hasil survei PolMark yang dirilis beberapa media online melalui keterangan tertulis, Rabu (16/09). Eep membantah jika PolMark dipecat, tapi PolMark justru mengundurkan diri.
menitindonesia.com, JAKARTA – CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, menjelaskan melalui press releasenya persoalan konfliknya dengan Erwin Aksa dan Tim Munafri Ariefuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman).
Eep menegaskan meme yang memenangkan Appi-Rahman di Pilkada Makassar yang diunggah, bukanlah buatan PolMark. Kata Eep, meme itu berawal saat Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa, mengirimkan materi meme hasil survei Profetik Institute yang memenangkan Danny Pomanto, pada Senin (14/9) dini hari lalu.
“Kala itu, Erwin Aksa mengatakan akan menggunakan hasil survei lama PolMark yang memenangkan Appi-Rahman untuk membantah survei Profetik Institute tersebut,” tulis Eep.
Namun ia menyarankan Erwin Aksa untuk tidak memakai hasil survei lama sebagai bantahan. Menurutnya, jika sebuah hasil survei dirilis ke publik, maka keterangan waktu survei tersebut wajib disertakan di dalamnya. Eep menyarankan agar bantahan dilakukan dengan menggunakan survei baru.
“Kebetulan, sesuai dengan kesepakatan kerja pendampingan, kami memang masih akan melakukan dua kali survei,” kata Eep melalui keterangan tertulis yang diterima oleh redaksi Menit Indonesia, Rabu (16/09).
Namun, kata Eep, sarannya itu tidak diindahkan Erwin Aksa. Pagi harinya, Erwin Aksa mengirimkan meme hasil survei yang mencantumkan namanya dan PolMark Indonesia. Eep langsung menyatakan keberatan.
“Saya juga keberatan atas penyertaan kata-kata jumawa, ‘Konsultan politik ternama yang memenangkan Jokowi-Ahok dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi Gubernur Jakarta’ dalam meme itu,” tulis Eep.
Buntutnya, Eep mengaku mengundurkan diri pada hari itu juga. Ia memilih mundur dan mengembalikan dana kerja sama dengan Tim Appi-Rahman.
Eep mengatakan kala itu, Erwin Aksa tidak keberatan atas pengunduran dirinya dan sepakat untuk bertemu pada Selasa (15/9). Namun, ternyata masalah tak berhenti di situ. Eep mengungkapkan, pada Senin (14/9) pukul 11.41 WIB, ada seorang wartawan dari media yang menurutnya berasosiasi dengan Erwin Aksa mengkonfirmasi perihal meme yang memenangkan Appi-Rahman itu.
Ia pun mengklarifikasi meme itu. Eep bilang kepada wartawan itu bukanlah buatan PolMark. Bantahannya itulah, kata Eep, yang kemudian memicu pernyataan keras dari Erwin Aksa.
“Saya kaget ketika mulai pukul 15.55, masuk serangkaian WA dari EA yang isinya sangat tegas dan keras, menyatakan pengakhiran hubungan dan rencana pengusiran tim saya dari Kota Makassar. Alih-alih menanggapinya secara frontal, saya melakukan rekonfirmasi soal realisasi pengunduran diri kami dan pengembalian dana kerja sama. Tetapi komunikasi tak bisa berlanjut karena nomor WA saya tampaknya sudah serta merta diblokir oleh EA,” kata Eep. (andiesse-rls)