Mulawarman: Data Akbar Faisal Mengerikan, Setengah Triliun Proyek Infrastruktur di Sulsel Dikuasai Segelintir Orang

Wartawan Senior dan Tokoh Anti Korupsi, Mulawarman. (Foto: Ist_menit)
menitindonesia, MAKASSAR – Wartawan Senior dan Tokoh Anti Korupsi di Sulawesi Selatan Mulawarman, mengatakan apa yang diungkapkan Akbar Faisal terkait adanya praktik monopoli proyek infrastruktur di Sulawesi Selatan–yang didalangi para cukong Pilkada–adalah hal yang mengerikan.
“Setengah triliun lebih proyek infrastruktur di daerah-daerah di Sulsel hanya diberikan ke segelintir pengusaha di sekitar Bupati. Bayangkan, uang negara sebesar itu, hanya berputar pada segelintir orang yang mengerjakan proyek, ya itu-itu saja orangnya,” kata Mulawrman di Makassar, Rabu (14/4/2021).
Lebih lanjut Mulawarman bilang, selain menakutkan atas fakta yang disodorkan Akbar Faisal kepada warga Sulsel, juga ia menilai fakta-fakta monopoli pekerjaan proyek di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, sudah sangat mengerikan.
“Terjadinya praktik monopoli pekerjaan proyek di daerah-daerah, karena adanya balas budi bupati kepada cukong yang diapakai uangnya berpilkada. Tolong KPK, telusuri proyek mereka, karena di Sulsel ini sudah banyak oknum Bupati terang-terangan korupsi. Saya kira datanya Pak Akbar Faisal itu realistis,” ucap Mulawarman.
Ia meyakini data-data yang dibeberkan Akbar Faisal mengenai pekerjaan proyek yang dimonopoli dan dikerja secara ugal-ugalan para Cukong Pilkada seperti di Kabupaten Wajo dan beberapa daerah lainnya itu, menurut Mulawarman sangat mudah diidentifikasi.
“Segelintir kontraktor yang mengerjakan proyek infrastruktur di Sulsel masih satu keluarga atau kerabat, bapak, saudara, sepupu, anak, kemanakan, ipar dan besan. Bayangkan, satu keluarga menguasai, mengendalikan dan memutar setengah triliun proyek yang dibiayai dari uang rakyat,” bebernya.
Tak hanya dana hibah dari Pemprov saja yang dimonopoli oleh mereka, justru kata Mulawarman, proyek dari APBD Kabupaten lebih mudah mereka dapatkan.
“Ada yang lucu, ada suatu daerah justru mulai proyek besar sampai yang kecil-kecil, Cukong Pilkada Bupati yang atur-atur dan bagikan. Kontraktor lokal saja mengemis proyek kecil sama si cukong,” ujarnya.
Mulawarman berharap, praktik Korupsi yang terjadi secara brutal dan ugal-ugalan di Sulawesi Selatan bisa menjadi percontohan pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK di era Firli Bahuri.
“Jangan cuman sampai ke Gubernur NA saja dan Anggu (Agung Sucipto) yang dipakaikan rompi tahanan, justru di beberapa kabupaten di Sulsel banyak kontraktor dan cukong Bupati yang lebih brutal korupsinya dari Anggu. Saya dan Pak Akbar Faisal siap membantu KPK kalau membutuhkan informasi dan data-data yang kami peroleh dari hasil investigasi,” pungkas Mulawarman. (roma)