Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe. (Foto: ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe, disebut-sebut sebagai bakal calon Gubernur Sulsel yang memiliki kans memimpin Sulsel ke depan. Posisi Partai Golkar sebagai partai pemenang Pemilu, sangat berpengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Sulsel 2024.
Diketahui, Golkar telah menggadang-gadang Taufan dalam perhelatan Pilgub. Kalender Taufan Pawe sebagai bakal calon Gubernur, telah disebar oleh kader partai beringin ke seluruh pelosok di Sulsel.
Anggota Legislatif dari Partai Golkar, khususnya di Kabupaten dan Kota di Sulsel, hampir setiap melakukan reses ke konstituen mereka, juga tak lupa menyosialisasikan walikota Pare-Pare itu sebagai figur yang tepat memimpin Sulsel.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Dr Sukri mengatakan, Taufan memiliki kans yang sangat besar apabila kader Golkar Sulsel bersatu. Tantangan bagi Taufan Pawe, kata dia, adalah soliditas internal partainya. “Jika Golkar solid, peluangnya sangat besar,” kata Dr Sukri, Selasa (8/6/2021).
Namun, Sukri menyebut, selain Taufan, juga muncul nama Adnan Purichta Ichsan dan Erwin Aksa yang juga santer disebut-sebut bakal maju di Pilgub nanti. “Keduanya juga sama-sama kader Golkar,” ucapnya.
Sukri bilang, Taufan, Adnan maupun Erwin, memiliki akses politik yang cukup baik untuk mendapatkan partai politik sebagai kendaraannya dalam mengikuti kontestasi lima tahunan tersebut. Antara Erwin dan Taufan, menurutnya bisa saja menjadi koalisi atau justru akan berebut kendaraan partai Golkar.
“Ketiga nama tokoh politik tersebut memiliki basis sosial dan potensi pemilih yang cukup kuat. Mereka juga punya dana yang cukup,” ujar Sukri yang juga menjabat Wakil Dekan I Fakultas Sospol Unhas ini.
“Nah pada aspek-aspek tersebut ketiganya memiliki kemampuan yang baik. Untuk Erwin Aksa tentu Partai Golkar akan menjadi incaran utama. Sebagai fungsionaris, ini tentu akan menimbulkan persaingan dengan Taufan Pawe,” jelasnya.
Soal Adnan, Sukri menilai Adnan memiliki modal hubungan baik dengan parpol yang mengusungnya saat periode keduanya.
“Selain itu, ia punya modal perolehan suara yang kemungkinan besar bisa ia pertahankan di Kabupaten Gowa jika maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur.,” pungkasnya. (roma)