ASAL-usul nama Afganistan mungkin tidak terlalu penting. Sekitar 5.000 tahun lampau ia bernama Ariana. Letaknya di jantung Asia. Di negeri ini berdiam beberapa suku, suku terbesar adalah Suku Pasthun, suku yang mengaku anak-anak Israel. Sejarahnya menembus waktu hingga ke ribuan tahun silam.
Adalah seorang Ibrani bernama Yacub yang hidup sekitar tahun 1837-1690 SM. Yacub berganti nama menjadi Israel, yang dalam khasanah Islam dikenal sebagai Nabi Yakub bin Nabi Ishaq bin Nabi Ibrahim. Kitab Taurat menyebutkan bahwa Yakub memiliki 12 orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan dari empat orang istri.
Dari isteri Lea terlahirlah Ruben (1), Simeon (2), Lewi (3), Yehuda (4), Isakhar (9), Zebulon (10), dan seorang anak perempuan bernama Dina. Dari isteri Rahel lahirlah Yusuf (11) dan Benyamin (12). Dari Bilha lahir Dan (5) dan Naftali (6). Dari isteri Zilpa lahir Gad (7) dan Asyer (8). Anak lelaki merekalah yang disebut sebagai Dua Belas Suku Israel yang menjadi leluhur bangsa Israel.
Pada abad ke-10 SM, kedua belas suku Israel terpecah dua. Pecahan pertama membentuk Kerajaan Israel Selatan, disebut Kerajaan Yehuda atau Yudea dengan ibukota Yerusalem. Kerajaan ini memiliki dua suku, yaitu Suku Yehuda dan Suku Benyamin.
Pecahan kedua adalah Kerajaan Israel Utara, lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Israel, terdiri dari sepuluh suku. Kerajaan Israel beribukota di Samaria. Pada 721 SM kerajaan ini ditaklukkan oleh Kekaisaran Asiria yang berpusat di hulu Sungai Tigris, Mesopotamia. Kesepuluh Suku Israel ditawan dan dibuang dan tidak pernah kembali lagi.
Tahun 603 SM, kekuasaan bangsa Asiria digantikan oleh bangsa Babel .Dalam masa kekuasaan Babel, sekitar tahun 587-586 SM, Kerajaan Israel Selatan, Yehuda, ditaklukkan dan Yerussalem dihancurkan. Kemudian berlangsung pembuangan suku Yehuda dan Benyamin ke Babel. Kerajaan Babel yang ibukotanya Babilonia terletak di Selatan Mesopotamia atau Irak saat ini. Lima puluh tahun kemudian pada 538 SM, kekuasaan Kerajaan Babel direbut oleh Kekaisaran Persia. Pada masa itu sebagian suku Yehuda dan Benyamin diperkenankan untuk kembali ke Yudea.
Suku-suku Israel yang tidak kembali ke Yerusalem dan atau Samaria inilah yang berdiaspora ke beberapa wilayah di belahan bumi ini. Seperti yang mendiami perbatasan Afganistan dan Pakistan, yang kemudian disebut Suku Pashtun atau Afgan dalam bahasa Persia dan juga disebut Pathan dalam bahasa Hindi.
Menurut Kitab Majma’ul Ansab karya Khuda Dad, putra sulung Yakub adalah Yehuda, putra Yehuda adalah Usrak, putra Usrak adalah Aknur, putra Aknur adalah Ma’alib, putra Ma’alib adalah Farlai, putra Farlai adalah Qes, putra Qes adalah Thalut, putra Thalut adalah Armea, putra Armea adalah Afghan yang anak keturunannya menjadi bangsa Afghan.
Menurut A Nature of a Visit to Ghazni, Kabul and Afghanistan oleh G.T. Vigne, 1840, Afghan sejaman dengan Nebukadnezar penguasa Kekaisaran Babel. Dan baru pada generasi ke-34 dari Afghan barulah lahir Qes yang hidup sejaman dengan Nabi Muhammad SAW yang kemudian memeluk agama Islam. Kelak walau telah beragama Islam, Pasthun, suku yang disebut sebagai Afghans tetap mengaku sebagai anak-anak Israel.
Dari uraian di atas tampak bahwa Bangsa Afghan adalah Bani Israel. Pandangan ini diperkuat oleh sebuah kitab sejarah yang diterjemahkan oleh peneliti Prof. Bernhard Doran dari Kharqui University, terbitan London tahun 1836. Kitab itu menjelaskan bahwa Bangsa Afghan berasal dari Israel, yaitu dari Raja Thalut dari putranya Armea. Jadi sudah kuat fakta berdasar kitab-kitab sejarah, arkeologi dan antropologi bahwa Afghan berasal dari Bani Israil.
Beberapa tradisi suku Pasthun hingga saat ini sama dengan tradisi Israel kuno. Mereka menyunat anak pada usia delapan hari. Mereka mematuhi larangan memasak dan memakan daging dan susu secara bersamaan, juga larangan memakan daging kuda dan onta. Mereka berpakaian model Tzitzit dan menyalakan lilin pada Jumat malam. Suku Pasthun juga memiliki tradisi menikahi janda kakak ipar yang belum memiliki anak yang merupakan tradisi Israel.
Tidak semua sepakat bahwa penamaan Afganistan berasal dari nama Afgan putra Armea, cucu Thalut. Beberapa pandangan mengatakan Afganistan berasal dari bahasa Sanskerta. Seperti dikemukakan JW McCrindle dan didukung oleh banyak sarjana modern yang merujuk kata Ashvaka atau Ashvakan, yang berarti penunggang kuda. Orang-orang Timur Afganistan memiliki reputasi terkait dengan menunggang kuda termasuk penyediaan pasukan berkuda.
Afganistan mengalami beberapa kali penguasaan silih berganti. Peradaban Iran mendirikan Kekaisaran Pertama di Afganistan tahun 700 SM. Lalu Persia menginvasi dan memerintah dari 550 SM sampai 330 SM. Selanjutnya Alexander Agung, Raja Makedonia dari Yunani menggulingkan kekuasaan Raja Persia sekaligus menaklukkan seluruh kekaisarannya, termasuk Afganistan. Setelah kematian Alexander Agung tahun 323 SM, Afganistan terbagi dua, Kerajaan Baktria-Yunani di wilayah bagian Utara dan wilayah Selatan dikuasai oleh Kekaisaran Maurya-India. Setelah itu Kekaisaran Kushan, kemudian Kekaisaran Sasaniyah yang biasa juga disebut Kekaisaran Iran, berkuasa hingga abad ke-7 M sekaligus menandai masuknya Islam di Afganistan.
Dalam Kitab Tabaqat-i Nasiri disebutkan bahwa pada zaman Dinasti Syabnisi atau Sasania, di Afganistan tinggal satu kaum yang disebut Bani Israil sekitar tahun 622 M atau pada zaman Rasulullah SAW. Mereka menetap di kawasan Herat. Sahabat Nabi, Khalid ibn Walid r.a., datang menemui mereka dan menyeru mereka kepada Islam. Lima atau enam kepala suku mereka ikut bersama Khalid menemui Rasulullah SAW, diantara kepala suku tersebut adalah Qes (Kish/Kisy). Merekalah yang akhirnya menerima Islam dan ikut bertempur bersama Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah memberi nama baru kepada Qes yaitu Abdul Rasyid dan memberi julukan dengan nama Ibrani yaitu Pathan.
Tahun 1219 M daerah ini dikuasai oleh Jengis Khan, kemudian Timurleng, Babur. Abad ke-18 Nadir Syah, penguasa Persia, kembali menguasai Afganistan. Pada Abad ke-19 Afganistan menjadi rebutan Inggris dan Rusia untuk memperkuat pengaruh di Asia Tengah.
Penguasa Afganistan kemudian melawan Inggris, tetapi perlawanan itu dapat dipadamkan. Afganistan akhirnya menandatangani perjanjian aliansi dengan Inggris pada 1857 M. Setelah itu terjadi lagi perlawanan terhadap Inggris yang berakhir dengan perjanjian Rawalpindi. Afganistan merdeka dari Britania Raya pada 19 Agustus 1919 M.
Republik Islam Afganistan adalah bagian dari Asia Tengah tetapi kadang dianggap berasal dari blok regional Asia Selatan atau Timur Tengah. Anggapan itu timbul karena Afganistan memiliki hubungan budaya, etnolinguistik dan geografis dengan sebagian besar negara tetangganya. Berbatasan dengan Iran di sebelah Barat, Pakistan di Selatan, Uzbekistan di Utara, Tajikistan dan Turkmenistan di Timur dan Republik Rakyat Tiongkok di ujung Timur. Negeri tersebut berpenduduk 32,27 juta jiwa (2013) Hampir seluruhnya muslim .
Setelah pemberlakuan konstitusi Liberal pada tahun 1964 , muncullah partai yang beraliran Marxis dan Maois. Hal ini mendorong munculnya gerakan -gerakan Islam terutama untuk menangkal ancaman komunis.
Situasi memburuk ketika Afganistan menghadapi krisis ekonomi tahun 1970-an, upaya melaksanakan reformasi ekonomi dan sosial tidak berhasil , kemudian kegagalan memadamkan ketidak stabilan politik, yang diikuti dengan upaya Uni Soviet menjadikan Afganistan sebagai benteng di Asia Tengah. Pendudukan Afganistan oleh Uni Soviet ditanggapi oleh Amerika Serikat dengan mempersenjatai Mujahidin Afganistan . Pejuang Mujahidin yang dilatih dan didanai oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk melawan pemerintah yang didukung oleh Uni Soviet. Menghadapi tekanan internasional Akhirnya Uni Soviet mundur dari Afganistan setelah perang yang berlangsung tahun 1979-1989.
Keberhasilan menumbangkan pemerintahan dukungan Soviet tahun 1992, adalah keberhasilan Mujahidin. Tetapi pemerintahan Mujahidin kemudian menghadapi konflik diantara mantan pejuang anti-Soviet sehingga membuat situasi tidak pernah stabil. Konflik sipil menewaskan 10.000-an jiwa bahkan lebih.
Pada tahun 1994 muncul Taliban, faksi baru Taliban sendiri artinya penuntut ilmu, memang awalnya anggotanya berasal dari madrasah-madrasah dan sebagian pelajar mantan Mujahidin .Taliban dengan cepat menjadi kekuatan baru yang kemudian berhasil menguasai Kabul Taliban memerintah dan menerapkan syariat Islam secara ketat.
Afganistan dianggap menjadi tempat berlindung organisasi yang terlibat teroris, terutama jaringan Al-Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden. Setelah peristiwa serangan teroris 11 September 2001 di New York, pada 2002 Amerika Serikat dan sekutunya mendukung oposisi untuk melakukan operasi militer menjatuhkan Taliban. Menjadi menarik, karena mayoritas pimpinan Taliban dari Suku Pasthun, dan hampir separuh penduduk Afganistan adalah suku Pasthun yang asal muasalnya dari Israel, sekutu Amerika Serikat .
Afganistan dengan ibukota Kabul pada tahun 2013 berpenduduk sekitar 31.108.077 jiwa, dengan PDB per kapita sebesar US$ 1,053 atau berada pada urutan ke-161 dunia dan termasuk kategori negara miskin.
Hal ini tentu adalah sebuah ironi, sebab letaknya yang sangat strategis sebagai benteng pertahanan militer dan kekayaan sumber daya alamnya sehingga menjadi rebutan negara atau penguasa yang memiliki kepentingan di wilayah tersebut, baik secara fisik maupun non fisik. Sementara sebagian rakyatnya tergolong miskin. Karena itu menjadi sangat penting bagi sebuah negara, penduduk dan masyarakatnya untuk menyadari potensi yang dimiliki tapi sekaligus dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan negaranya.