Perkenalkan Logo 353 Tahun Sulsel, Sultan Rakib: Menandakan Ketangguhan dan Kemandirian Berbalut Optimisme

Logo Hari Jadi Sulsel ke 353. Sarat makna filosofis. (Foto: Ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Usia Provinsi Sulawesi Selatan sudah memasuki tigsa abad lebih, 353 tahun pada Tanggal 19 Oktober 2022, nanti.
Untuk memperingati hari jadi Sulawesi Selatan, Pemprov memperkenalkan logo 353 daerah yang terkenal sebagai lumbung pangan nasional ini. Lago HUT Sulsel 353 memiliki keistimewaan: sarat makna filosofinya sesuai tema HUT Sulsel tahun ini: “Sulsel Optimis, Sulsel Tangguh, Ekonomi Berdaulat”.
Kepala Bidang Humas dan IKP Diskominfo-SP Sulsel, Sultan Rakib, memaparkan makna filosofi dalam rapat panitia penyelenggara Hari Jadi Sulsel ke-353 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (29/9/2022), kemarin.
Sultan Rakib mengatakan, tema HUT 353, “Sulsel Optimis” sejalan dengan komitmen pemerintah yang sama-sama bersinergi dalam sebuah optimisme, “Sulsel Tangguh” melahirkan keyakinan dalam kebersamaan menghadapi segala tantangan dan hambatan, dan “Ekonomi Berdaulat” menekankan semangat gotong royong bersama-sama membangun untuk kemandirian Sulsel menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
“Filosofi angka 353 yang digambarkan dalam bentuk huruf Lontara, juga memiliki makna mendalam.
Angka 353 menggambarkan usia Sulsel yang telah mencapai 353 tahun. Rangkaian angka yang membentuk sulapa appa dihubungkan oleh empat titik yang menggambarkan ketangguhan dan kekokohan berakar pada kekuatan 4 etnis di Sulsel yakni Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Empat titik ini juga melambangkan 4 tahun kepemimpinan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman,” kata Sultan Rakib.

Lanjut, Sultan menjelaskan, angka 3 pertama dari rangkaian tersebut berbentuk lontara menandakan Geopark Maros Pangkep yang tahun ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai UNESCO GlobalĀ GeoparkĀ (UGGp).

Untuk angka 5, kata dia, merupakan simbol ketangguhan yang terinspirasi dari layar phinisi . “Sedangkan angka 3 di akhir rangkaian adalah gestur atau karakter penari adat ketika menyambut tamu terhormat yang menggambarkan ragam budaya yang dimiliki Sulsel,” jelas Sultan Rakib.
Sementara tulisan Sulawesi Selatan dari huruf Lontara dengan titik berwarna merah dan orange, kata dia, menggambarkan daerah Sulawesi Selatan yang optimis dan percaya diri sebagai daerah yang mandiri dan penopang sejumlah provinsi lain di Indonesia. (andi esse)